Pixel Code jatimnow.com

Keluarga Mahasiswa Sebut Kekerasan Sering Terjadi dalam Politeknik di Surabaya

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Achmad Supriyadi
MR (kanan), mahasiswa politeknik di Surabaya korban penganiayaan senior semasa hidup (Foto: Dok. keluarga korban for jatimnow.com)
MR (kanan), mahasiswa politeknik di Surabaya korban penganiayaan senior semasa hidup (Foto: Dok. keluarga korban for jatimnow.com)

jatimnow.com - Aksi kekerasan oleh senior terhadap junior sering terjadi di politeknik di Surabaya timur, tempat MR (20), mahasiswa yang meninggal akibat dianiaya tersebut kuliah.

Hal itu disampaikan Muhammad Yani, ayah korban. Dia mengatakan, kampus tempat anaknya kuliah itu sering terjadi kekerasan dari senior terhadap juniornya.

"Menurut saya banyak. Menurut alumni-alumni juga sering. Itu kayak tradisi," ungkap Yani kepada rumahnya, Selasa (7/2/2023).

Yani berharap agar di politeknik itu ada perubahan, sehingga tradisi kekerasan dan kejadian seperti yang menimpa anaknya tidak berulang lagi.

"Paling tidak ada perubahan, agar kejadian ini tidak terulang lagi. Bukan zamannya lagi. Militer saja tidak seperti ini. Kita juga menyekolahkan anak di situ juga bayar, cari ilmu biar sukses. Ngapain bayar mahal-mahal terus di kampus dihajar kayak hewan, sekolah apa itu? Pengawasan ke dalam dari sekolah itu gimana," papar dia.

Yani bahkan mengaku baru mendapat kabar dari pihak politeknik, setelah dua jam anaknya meninggal.

Baca juga:
5 Fakta Mahasiswi di Jember Tewas Bersama Janinnya, Polisi Tetapkan 1 Tersangka

"Saya lihat anak saya di kamar mayat rumah sakit. Dikabari sudah meninggal. Waktu dikabari dua jam dari meninggalnya. Dari pihak poltek itu mengabari keluarga dua jam lebih. Ngapain dalam tenggang dua jam tidak langsung kabari keluarga," ungkap Yani.

Saat di kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara di Surabaya itulah dia melihat tubuh anaknya penuh luka.

"Kondisi jenazah bibir robek, bengkak, memar di seluruh badan, leher, pipi itu kelihatan," terangnya.

Baca juga:
Mahasiswa UK Petra Surabaya Lompat dari Gedung, Dikenal Baik dan Aktif

Setelah melihat sejumlah luka pada tubuh anaknya itu, Yani langsung menuju Polsek Gununganyar untuk membuat laporan polisi.