Pixel Code jatimnow.com

Kronologis Ratusan Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang Keracunan

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Achmad Titan
Lokasi KKM UB di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. (Foto: Polsek Wagir)
Lokasi KKM UB di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. (Foto: Polsek Wagir)

jatimnow.com - Ratusan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang mengalami keracunan massal saat Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik mengatakan kronologis kejadian berawal pada pukul 9.00 WIB, Selasa (7/2/2023) karena ada 360 mahasiswa mengalami gejala mual, diare, dan muntah.

"Mereka mengalami itu setelah makan malam yang dibagikan pada Senin pukul 19.30 WIB. Mereka pun dievakuasi ke kafe yang ada berdekatan dengan lokasi perkemahan. Lalu lainnya langsung dibawa ke Puskesmas Wagir dan RS UB Malang," jelasnya, Selasa (7/2/2023) malam.

Total ada 360 mahasiswa yang mengalami keracunan massal dengan gejala lemas, perut mual, sesak nafas, diare, dan kondisi lemah.

"Jadi para mahasiswa mendapat jatah makan 2 kali, makan siang dibagikan pada jam 13.00 WIB dengan menu telur bali, tumis buncis, dan tempe. Sedangkan makan malam dibagikan pada jam 19.30 WIB dengan menu tahu goreng, oseng tempe, dan tumis wortel," bebernya.

Baca juga:
BSI Siapkan Anggaran Rp10 Miliar untuk Beasiswa Mahasiswa Jatim

Sekarang pihaknya bersama tim medis dari Polres Malang, Puskesmas Wagir, dan RS Wagir sudah melakukan pengumpulan beberapa sampel makanan minuman di lokasi serta memeriksa kondisi korban keracunan.

"Tim telah mengumpulkan dan mengamankan barang bukti. Selain itu juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang terkait pemeriksaan sampel makanan dan bahan makanan," tegasnya.

Baca juga:
Mahasiswa KKN UINSA Meninggal Terseret Ombak Saat Berwisata di Pantai Jember

Ketika perkemahan dilakukan di area lahan kosong milik dua warga setempat. Secara rinci kegiatan diikuti oleh 1.279 mahasiswa. Rencana kegiatan dilaksanakan selama 4 hari, mulai tanggal 6 sampai 9 Februari 2023.

Para peserta ini menempati 27 tenda besar yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan. Dimana masing-masing tenda hanya beralaskan terpal plastik dan setiap tenda ditempati 52 sampai dengan 72 orang.