Pixel Codejatimnow.com

Stabilkan Harga, Bulog Bojonegoro Gelontorkan Beras ke Pasar Tradisional

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Misbahul Munir
Pimpinan Cabang Bulog Bojonegoro, Sugeng Hardono (Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)
Pimpinan Cabang Bulog Bojonegoro, Sugeng Hardono (Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)

jatimnow.com - Harga beras di pasar tradisional Bojonegoro merangkak naik di angka Rp10.500 per kilogram sejak tiga pekan terakhir. Untuk menyetabilkan harga, Bulog setempat menggelontor stok beras ke pasar.

Pimpinan Cabang Bulog Bojonegoro, Sugeng Hardono menjelaskan, penyebab kenaikan harga beras belakangan ini karena beberapa faktor, seperti perubahan struktur permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar.

"Harga gabah panen sawah atau gabah kering panen (GKP) sekarang posisi saat ini di kisaran harga Rp6.000 sampai 6100 per kilogram. Artinya apa? Tingginya harga itu tentunya membawa konsekusensi harga beras di pasaran juga ikut mengalami kenaikan," ujar Sugeng, Kamis (9/2/2023).

Menurutnya, saat ini struktur permintaan antara konsumen dengan pelaku usaha dalam posisi yang sama. Di mana stok di tingkat pelaku usaha mulai menipis karena suplai barang berkurang.

Adapun langkah yang dilakukan untuk meredam harga, lanjut Sugeng, pihaknya terus menggelontorkan stok beras pemerintah melalui kegiatan stabilisasi pasokan harga pangan (SPHP) ke sejumlah pasar dan kios masyarakat.

Pihaknya juga berkoodinasi dengan Pemkab Bojonegoro untuk merencanakan langkah konkrit untuk menekan harga beras di pasaran.

"Setiap hari kita gelontorkan ke pasar, kios-kios di masyarakat. Kami jual melalui kios-kios dan RPK. Bahkan kami berencana berkoordinasi dengan dinas terkait untuk lebih mendekatkan lagi ke masyarakat apakah melalui operasi pasar (OP)," bebernya.

Baca juga:
Pemkab Tulungagung Pantau Harga Jagung, Telur dan Daging Ayam

"Hal ini akan terus dimaksimalkan hingga harga kembali stabil sesuai harga eceran tertinggi yakni Rp9.450 per kilogramnya," tegas Sugeng.

Sementara untuk ketersediaan stok beras, Sugeng mengungkapkan saat ini mencapai 2300 ton dan jumlah itu masih terus bertambah.

Dengan jumlah itu, dia memastikan ketersediaan beras masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan di tiga wilayah kerja, yaitu Bojonegoro, Tuban dan Lamongan.

"Stok sampai saat ini masih cukup untuk mengkaver kegiatan SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pangan) di wilayah kerja kita hingga panen raya yang kita prediksi pada minggu ketiga bulan ini," tambah Sugeng.

Baca juga:
Bapanas Gelontor 2.879.620 Kg Beras di Kabupaten Probolinggo Tekan Inflasi

Salah satu pedagang beras di pasar tradisional Bojonegoro, Aan mengungkapkan, saat ini harga beras mengalami kenaikan. Untuk harga beras kualitas premium berkisar Rp12.500 sampai Rp13.500. Sementara untuk kualitas medium mengalami kenaikan berkisar Rp10.000 sampai Rp.10.500.

Menurutnya, kenaikan harga lazim terjadi di awal tahun. Sebab saat ini merupakan masa bercocok tanam di tingkat petani.

"Kenaikan harga beras memang setiap tahunnya terjadi menyesuaikan dengan kondisi panen. Kenaikan sekitar Rp500 sampai Rp1000," tandasnya.