jatimnow.com - Bagi kebanyakan orang popok tak ubahnya sampah. Namun, kalimat itu tak berlaku bagi warga di Desa Klagensrampat, Kecamatan Maduran, Lamongan yang malah sukses mendaur ulang popok bekas menjadi pupuk organik.
Kepala Desa Klagensrampat, Suliono menyampaikan ide mendaur ulang popok ini bukan didapat dari pelatihan atau wacana program pemerintah melainkan berasal dari literasi dan edukasi yang berasal dari dunia maya.
"Dari berbagai literatur yang ada, kami kemudian menelurkan gagasan mengubah popok bayi ini menjadi pupuk organik cair dan fungisida," ujarnya Suliono, Senin (13/2/2023).
Uniknya, latar belakang di balik kegiatan bermanfaat ini bermula dari keresahan warga setempat. Warga Desa Klagensrampat berada di bantaran Bengawan Solo kerap melihat sampah popok di aliran sungai sehingga menyebabkan pencemaran.
"Semuanya berawal dari banyaknya sampah popok bayi yang kerap kami jumpai dan mencemari lingkungan seperti aliran Bengawan Solo," terangnya.
Baca juga:
Mahasiswa UMM Sulap Sampah Plastik jadi Kursi Ecobrick
Proses daur ulang sendiri terbilang sederhana, terlebih dahulu proses pemisahan antara kain dan bahan penyerap popok (jeli), kemudian jeli difermentasi dengan dicampur bahan lain seperti nanas, tetes tebu dan bahan lainya.
"Bahan campuran pampers bekas yang kami pakai untuk pupuk organik cair ini diantaranya adalah buah nanas, cairan tetes tebu dan lainnya. Kemudian jeli tersebut difermentasi selama 7 hari," paparnya.
Baca juga:
Napi Rutan Trenggalek Ciptakan Miniatur Kapal dari Limbah Bambu
Sedangkan, kain perekat pada popok bekas yang sudah terpisahkan dengan jeli, lanjut Suliono, dapat diolah kembali dan dimanfaatkan menjadi bahan campuran untuk membuat pot bunga. Setelah jadi, pupuk cair dari bahan dasar pampers bekas itupun siap digunakan untuk memupuk tanaman.
"Jadi mau kainnya pampers itu sendiri, kemudian jeli atau urinenya itu semua bisa dimanfaatkan," beber Suliono.