Pixel Codejatimnow.com

Jambret Lolos Amuk Massa Dibantu Polisi Gadungan, Diringkus di RPH Pegirian

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Zain Ahmad
MS saat diamankan polisi. (Foto: Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya)
MS saat diamankan polisi. (Foto: Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya)

jatimnow.com - Buron jambret yang sempat lolos dari amuk massa setelah dibantu polisi gadungan akhirnya diringkus Unit Resmob Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. MS (41), warga Dusun Meteng Tengah, Sampang, itu disergap saat hendak beraksi lagi di sekitar Rumah Potong Hewan (RPH) Jalan Pegirian, Surabaya.

Kasihumas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Iptu Suroto menjelaskan pelaku dapat diamankan setelah mendapat laporan dari FR (19), korban penjambretan dari MS.

"Anggota langsung melakukan penyelidikan. Kemudian dapat diidentifikasi pelakunya. Saat itu yang bersangkutan hendak menjambret lagi di RPH Jalan Pegirian," jelasnya, Senin (13/2/2023).

Suroto mengatakan, bahwa MS dikenal sebagai jambret yang cukup licin. Saat beraksi di Tenggumung Wetan, MS akhir 2022 lalu sempat ditangkap oleh warga. Namun kemudian berhasil meloloskan diri dibantu rekannya yang mengaku polisi.

"Yang bersangkutan ini sebenarnya kelompoknya ada dua orang. Namun, pas menjambret di Tenggumung rekannya tidak ikut. Nah, pas MS ini diamankan warga, temannya datang, kemudian mengaku sebagai polisi dan membawa MS. Warga percaya begitu saja," paparnya.

Baca juga:
4 Pelaku Jambret Sadis Beraksi di Surabaya, Waspada Lur!

Dalam pemeriksaan, MS merupakan residivis atas kasus yang sama. Ia bertugas sebagai eksekutor, sementara temannya yang memilih target juga memetakan sebelum beraksi.

"Komplotan mereka ini berbagi tugas saat beraksi. Sangat tersetruktur. Nah, jika MS ini ketahuan, temannya yang kini buron akan datang dan mengaku sebagai anggota polisi untuk membebaskan MS dengan modus akan dibawa ke kantor (polisi)," kata Suroto.

Baca juga:
Jambret Kalung Tepergok Sembunyi dalam Gorong-gorong di Surabaya, Bonyok Dihajar Massa

MS Cs mengaku sudah 12 kali menjambret. Kebanyakan yang disasar adalah wanita yang membawa tas dan anak-anak yang main handphone. Setiap hasil, langsung dilempar ke seorang penadah di daerah Madura.

"Komplotan jambret ini sudah spesialis. Saat ini kasusnya masih terus dikembangkan dan dalami lagi, untuk memburu satu pelaku lainnya yang buron, termasuk penadahnya," pungkas polisi berpangkat dua balok tersebut.