Pixel Codejatimnow.com

Rumah Nenek ODGJ di Lamongan Terendam Air, Imbas Proyek Jalan Pemerintah

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Nenek Sayana saat menunjukan kondisi rumah dan dipenuhi air. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)   
Nenek Sayana saat menunjukan kondisi rumah dan dipenuhi air. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)  

jatimnow.com - Rumah seorang nenek pengidap gangguan mental atau ODGJ di Lamongan kebanjiran sedalam 1 meter. Ironisnya nenek yang tinggal seorang diri itu tetap bertahan meski kondisi rumah tidak layak huni.

Nenek bernama Sayana (62) warga Dusun Pujut, Desa Sidomulyo, Kecamatan Deket, Lamongan itu seperti hidup dalam kolam air lantaran terimbas proyek peningkatan jalan pemerintah setempat.

Tinggi bangunan rumah nenek malang tersebut juga hanya berkisar kurang lebih 1,5 meter dari permukaan tanah. Di usia yang sangat rentan itu ia harus menerima kenyataan pahit dan bertahan di tengah kepungan banjir.

"Memang orangnya stres jadi yang nggak bisa diatur, seandainya bisa (diatur) mungkin sudah pindah ke rumah saudara-saudaranya," ungkap keluarga nenek ODGJ, Mustakim, Rabu (15/2/2023).

Untuk makan dan mandi nenek itu bergantung dengan saudara yang rumahnya bersebelahan. Pihak keluarga sudah berulang kali meminta nenek tersebut untuk pindah namun di tolak dan memilih bertahan di rumahnya sendiri.

"Untuk makan, mandi di rumah saudara-saudaranya, tapi tidur tetap di rumahnya sendiri nggak mau dipindah," terangnya.

Baca juga:
Tim SAR Susur Sungai Kedak, Cari Lansia yang Hilang Akibat Banjir Kota Kediri

Tempat kediaman Nenek Sayana berada tepat di barat jalan ruas Deket-Soko yang menjadi sasaran program perbaikan jalan pemerintah setempat. Sementara anak-anaknya sudah berpisah dan hidup bersama keluarga kecil mereka.

"Hidup sendiri dia (Sayana), dua anaknya hidup ikut keluarga baru mereka," ujarnya.

Mustakim tak menampik bahwa ia dan Sayana menerima dampak dari proyek perbaikan jalan lantaran air terjebak ke dataran rendah seperti rumah-rumah warga dan tidak bisa mengalir bahkan tampak seperti tampungan air.

Baca juga:
Curhat Warga Ngampel Kota Kediri yang Rumahnya Masih Terendam Banjir 1 Meter

"Kalau dipikir jarak jauh ya, kalau belum bisa membangun meninggikan bangunan ya sangat terdampak air tidak bisa mengalir dan terjebak, pasalnya kita juga nggak punya sawah atau usaha lain untuk dijual dan dibuat membangun rumah," paparnya.

 

Kondisi rumah nenek ODGJ di Lamongan, Sayana usai proyek peninggian jalan poros kabupaten Deket-Soko. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)