Pixel Codejatimnow.com

Jembatan Ponorogo Putus Total, 357 Warga Terisolir

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ahmad Fauzani
Jembatan Dukuh Karangsengon Ponorogo putus total. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Jembatan Dukuh Karangsengon Ponorogo putus total. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Sebuah jembatan di Ponorogo putus. Tepatnya di Dukuh Karangsengon, Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo. Dampaknya, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo ada 111 KK atau sekitar 357 warga terisolir.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Ponorogo, Henry Indra Wardhana mengatakan bahwa laporan telah masuk dan pihaknya telah melakukan assement di lokasi.

"Tim BPBD bermusyawarah dengan desa, kecamatan, Polsek dan Koramil akan membuat jembatan sementara. Untuk rekomendasi kami mengusulkan ke pimpinan dulu langkah-langkahnya,” ujar Henry, Kamis (16/2/2023)

Pantauan di lokasi, jembatan itu terletak di belakang Balai Desa Sidoharjo. Jaraknya sekitar 50 meter dari Balai Desa Sidoharjo. Beberapa warga melintas dengan besi yang terpasang. Mereka menantang maut untuk bisa melintas. Pasalnya besi tersebut hanya bisa dilewati oleh satu orang dengan berjalan kaki.

"Jembatan utama ini. Tidak ada jalur lain. Menghubungkan antara RT 3, RT 4 dengan RT 5. 11 KK dengan 357 jiwa,” ujar salah satu warga, Muhammad Abadi.

Baca juga:
Persik Gagal Menang, Banjir Bandang Menerjang Akibatkan Jembatan Terputus

Dia menjelaskan putusnya jembatan dengan panjang 11 meter itu putus karena hujan dengan intensasi tinggi mengguyur lokasi. Karena hujan yang terus mengguyur itu, membuat air mengikis jembatan.

“Akhirnya jembatan itu ambrol lalu putus. Jembatan permanen itu ambrol ke sungai. Itu kelihatan jembatannya,” katanya sambil menunjukkan puing-puing jembatan ambrol.

Menurutnya, jembatan tersebut memang diperbaiki terakhir pada 32 tahun lalu. Ambrolnya jembatan ini membuat akses ekonomi terhambat. Juga para siswa tidak bisa sekolah,.

Baca juga:
Dampak Jembatan Putus Diterjang Banjir Bandang, Warga Ngasem Bojonegoro Tempuh 3 Kilometer

“Ini akses utama. Semua pakai jembatan ini. Yang di seberang sana masih ada 3 sampai 4 mobil. Ada 1 ibu hamil yang mau melahirkan juga ada lansia,” pungkasnya.