jatimnow.com - Banjir luapan sungai Bengawan Jero Lamongan membuat satu desa terisolir. Warga mulai berfikir untuk mengungsi hingga mempergunakan perahu sebagai alat transportasi.
Satu desa terisolir banjir tersebut merupakan Desa Bojoasri, Kecamatan Kalitengah. Banjir di sana ketinggiannya berkisar antara 30 sampai 50 Cm.
Warga menggunakan perahu sebagai alat transportasi. Pasalnya, akses jalan menuju desa tersebut terputus imbas genangan air 50 Cm yang tak mampu dilalui kendaraan roda dua.
Dari data yang dihimpun BPBD setempat, Kecamatan Kalitengah memang menjadi lokasi paling berdampak dari banjir. Dari catatan, terdapat 8 desa tergenang air mulai 39 hingga 61 Cm.
Menurut salah satu warga Desa Bojoasri, Titin mengaku banjir di desanya sudah terjadi sekitar 1 bulan yang lalu namun makin parah ketika masuk pertengahan bulan Februari ini.
"Sudah hampir satu bulan ini banjir tapi minggu ini parah, jadi ini mengungsi ke rumah adik (saudara)," papar Titin, Senin (20/2/2023).
Baca juga:
Ponorogo Dikepung Banjir, 6 Lokasi Terendam Air hingga Setinggi 1,5 Meter
Titin mengungkapkan akses jalan menuju desanya tidak bisa lagi dilalui kendaraan, jika memang nekat menerjang banjir maka berisiko mogok.
"Kegiatan sehari-hari menggunakan perahu," katanya
Warga yang memilih mengungsi itu adalah kalangan lansia, sementara lainya masih bertahan dengan harapan banjir segera surut.
Baca juga:
Banjir Tutup Akses Jalan Niken Gandini Ponorogo
Sementara dilaporkan warga aktifitas pendidikan yang berada di desa tersebut diliburkan kendati kondisi yang tidak memungkinkan untuk dilakukan proses belajar mengajar.
"Mulai hari ini seluruh jenjang pendidikan TK, MI, MTs mulai sepi karena diliburkan, genangan air banjir makin tinggi," ujar warga setempat, Mahrus.