jatimnow.com - Dinas Pertahanan Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo mencatat ada 49 sapi di wilayahnya yang terjangkit lumpy skin disease (LSD).
Kepala Dipertahankan Ponorogo, Masun mengatakan, angka itu diperoleh setelah sampel yang diambil oleh tim Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta keluar.
"Sampel yang diambil dari tiga ekor sapi adalah positif LSD. Sehingga laporan lainnya dianggap positif," jelas Masun, Selasa (21/2/2023).
Dengan jumlah sapi yang saat ini positif LSD, Ponorogo kini menjadi daerah terjangkit.
"Sebarannya ada di Kecamatan Sooko, Sampung maupun Pulung serta kecamatan lain," tambah dia.
Menurut Masun, untuk saat ini vaksin LSD masih tetap dilakukan, meski belum ada penambahan jumlah dosis.
Baca juga:
Video: Melihat Kontes Sapi Jumbo di Tulungagung
"Untuk morbiditasnya adalah 45 persen. Penularannya menggunakan vektor, bisa dengan nyamuk maupun lalat," beber dia.
Salah satu peternak di Desa Wotan, Kecamatan Pulung, Miseno mengaku bahwa salah satu sapi miliknya terjangkit LSD, meski awalnya dia tidak tahu.
"Kamituwo (kepala desa) yang memberi tahu, bahwa sapi saya ada lubang-lubang di kulitnya," jelas Miseno.
Baca juga:
Kasus Lumpy Skin Disease di Trenggalek Naik karena Capaian Vaksin Rendah
Dia menyebut bahwa petugas kesehatan hewan sudah mendatanginya.
"Sudah ditangani pengobatannya. Sapi saya ini jenis sapi potong," pungkasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-56020-penyakit-lsd-hewan-ternak-di-ponorogo-meluas-49-ekor-sapi-positif