Pixel Codejatimnow.com

Jejak Perakitan dan Potongan Tubuh dalam Ledakan Petasan di Blitar

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Zain Ahmad
Kabid Labfor Polda Jatim, Kombes Pol Sodiq Pratomo didampingi Kabid Humas Kombes Pol Dirmanto saat memberikan keterangan soal update ledakan petasan di Blitar (Foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)
Kabid Labfor Polda Jatim, Kombes Pol Sodiq Pratomo didampingi Kabid Humas Kombes Pol Dirmanto saat memberikan keterangan soal update ledakan petasan di Blitar (Foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)

jatimnow.com - Polda Jatim menerjunkan dua Tim Laboratorium Forensik (Labfor) untuk menyelidiki ledakan petasan di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.

"Sesuai dengan perintah Bapak Kapolda, kami mengirim dua tim untuk menangani kasus ledakan di Blitar," tegas Kabid Labfor Polda Jatim, Kombes Pol Sodiq Pratomo kepada wartawan di Mapolda Jatim, Selasa (21/2/2023).

Menurut Sodiq, tim pertama bertanggungjawab menemukan bahan peledak di lokasi. Sedangkan tim kedua adalah tim DNA yang membantu identifikasi korban yang dilakukan DVI Biddokkes Polda Jatim.

Sodiq menambahkan, tim tersebut telah melakukan identifikasi dan olah TKP. Hasilnya, ditemukan beberapa barang bukti, di antaranya tiga panci, wajan, pecahan logam dan ada puntung rokok.

"Dari hasil pemeriksaan cepat yang kami lakukan hari ini, alhamdulillah bisa kami temukan. Pertama, di TKP juga ditemukan bahan yang masih asli, hanya berbentuk belerang. Jadi mungkin ada proses pembuatan di sana. Belum kami temukan bahan yang lain," jelasnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium oleh Bid Labfor, hasilnya adalah bahan peledak itu mengandung kalium klorat, alumunium dan sulfur.

Baca juga:
5 Orang Ditetapkan Tersangka Kasus Ledakan Petasan di Blitar: 4 Tewas, 1 Buron

"Itu merupakan bahan peledak. Kalau dicampur menjadi bahan peledak jenis low explosive atau bahan isian mercon, atau bahan isian bondet. Sampai saat ini hasilnya seperti itu," papar Sodiq.

Dia melanjutakan, Tim DNA juga membantu Tim DVI Biddokkes Polda Jatim yang didukung Rumah Sakit Bhayangkara Kediri dan RSUD Srengat.

"Kami juga telah membawa 20 potongan tubuh manusia. Ada tulang, ada daging, ada rambut, dan yang lain. Ditambah dua darah dari keluarga korban yang untuk menentukan siapa korban satunya. Karena di antaranya 4 meninggal dunia di TKP, 3 sudah bisa diidentifikasi. Tinggal 1 yang belum," tegasnya.

Baca juga:
Jenazah Hancur Korban Ledakan Petasan di Blitar Diserahkan pada Keluarga

"Dan untuk proses lebih lanjut, berkaitan dengan DNA, karena jumlah barang buktinya lumayan banyak, dan banyak tulangnya, kami mungkin butuh waktu yang lebih. Mohon waktu," tambah Sodiq.

Dia menyatakan bahwa penanganan low explosive lebih susah daripada high explosive. Karena low explosive sangat sensitif terhadap getaran geseran dan tekanan, bahkan saat terkena air pun dapat meledak sendiri. Dan saat diangkat jatuh, juga bisa meledak sendiri.

"Memang kami temukan puntung rokok di TKP. Namun kami masih identifikasi secara DNA, apakah betul rokok itu dari korban. Kami mohon waktu, dan mudah-mudahan dapat kami berikan hasilnya yang maksimal. Secepatnya kami update," punkasnya.