Pixel Codejatimnow.com

Keluh Warga Terdampak Banjir di Driyorejo, Gresik

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Rama Indra S.P
Warga Perumahan De Naila Village, Jalan Mojosarirejo, Driyorejo, Gresik gotong royong membersihkan material banjir (Foto-foto: Rama Indra/jatimnow.com)
Warga Perumahan De Naila Village, Jalan Mojosarirejo, Driyorejo, Gresik gotong royong membersihkan material banjir (Foto-foto: Rama Indra/jatimnow.com)

jatimnow.com - Warga yang menghubi 58 rumah di Perumahan De Naila Village, Jalan Mojosarirejo, Driyorejo, Gresik mulai mengamankan barang-barangnya, setelah sempat terendam banjir.

Banjir setinggi 1,5 meter merendam rumah mereka pada Selasa, (21/2/2023) malam. Meski banjir dimungkinkan bakal datang lagi, mereka tetap bertahan di rumahnya.

Koordinator Blok G Perumahan De Naila Village, Rudi Santoso mengatakan, banjir kiriman itu disebabkan jebolnya dinding yang berdekatan dengan sungai.

"Tanggul jebol sekitar pukul 17.30 WIB, lalu luapan air setinggi 1,5 meter membanjiri 58 rumah warga," terang pria 46 tahun itu kepada jatimnow.com.

Menurutnya, banjir yang datang tiba-tiba menyebabkan banyak kerugian. Rudi sendiri mengaku merugi sekitar Rp18 juta.

"Saya bekerja sebagai penjual obat vitamin, dan itu ada beberapa kardus tidak selamat, angkanya Rp15 juta. Belum barang elektronik rusak, bila ditotal sekitar Rp3 juta," jelasnya.

Baca juga:
PHE WMO Serahkan 1.000 Paket Sembako pada Pj Bupati untuk Korban Banjir

Rudi mengaku, pakaiannya saat ini semuanya kotor dan tidak ada pakaian bersih untuk sekedar dipakai. Istrinya bahkan terpaksa membeli daster dan celana pendek di pasar.

Sementara dari pantauan jatimnow.com, tanggul yang jebol itu masih menganga lebar. Warga sekitar termasuk Rudi pasrah dan tetap tinggal di rumah mereka untuk menjaga barang yang tersisa.

"Pasrah, kalau hujan lagi dan banjir akan datang. Sebelum tanggul tembok dibangun, warga siap evakuasi dan kami akan siap tidak bisa bekerja untuk sementara waktu," tegasnya.

Rudi berharap, banjir ini segera ditangani pihak developer maupun pemerintah.

Baca juga:
Banjir di Stasiun Semarang Mulai Surut, KA Pandalungan Masih Telat Sampai Jember

"Pagar tembok tanggul adalah pertahanan kami dan developer diharap bisa segera menanganinya. Sementara untuk pemerintah juga bisa mendorong pihak developer untuk segera memperbaikinya," pungkasnya.

Hingga pukul 14.30 WIB, pihak developer perumahan belum terlihat datang ke lokasi untuk sekedar meninjau kondisi warga perumahan itu.