Pixel Codejatimnow.com

Reog Batal Tampil di Asian Games 2018, Ini Tanggapan Bupati Ponorogo

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Mita Kusuma
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni

jatimnow.com - Protes warga tentang replika reog pada ajang Asian Games yang berujung pembatalan penampilan kesenian Ponorogo tersebut sudah didengar oleh Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni.

"Saya sudah mendengarnya jauh sebelum geger di media sosial. Bahkan saya sudah mencoba mengontak panitia terkait Asian Games di Palembang," kata Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, Senin (13/8/2018).

Ia mengaku, sudah mencoba memberikan masukan. Agar replika reyog yang ramai diperdebatkan untuk diganti reog yang sebenarnya.

"Kan yang diperdebatkan itu karena kardus. Sebenarnya itu kain yang dilukis. Jadi sama-sama bukan reog asli. Saya menyarankan panitia mengganti yang asli," tambah ketua Bapilu Nasdem Jatim ini.

Namun, pihak panitia tetap bergeming. Bahkan akan membatalkan penampilan reog yang hanya 32 detik saja.

"Ya lebih baik dibatalkan saja. Kalau cuma sekilas juga sebaiknya tidak usah," tegas Ipong.

Menurutnya, Reog harus tampil utuh. Tidak hanya sekilas seperti yang rencananya ditampilkan. Demikian juga dadak merak yang seharusnya yang asli.

"Ya harus asli. Orang yang dipajang aja Makai yang asli. Masak mau ditampilkan pakai yang palsu. Sudah tidak usah saja," bebernya.

Ia juga tidak mempermasalahkan jika usaha promo gratis itu batal. Menurutnya, yang akan datang ke Indonesia dalam acara Asian Games hanya negara di Asia.

"Sedangkan turis dari Asia yang berkunjung untuk wisata paling banyak dari Jepang. Dan kami sudah tampil di Jepang," tambah orang nomor satu di Ponorogo ini.

Diberitakan sebelumnya, Kesalahpahaman itu memicu batalnya penampilan reog di Asian Games. Dan berujung pada petisi penolakan yang dibuat oleh masyarakat.

Menyikapi reog berbahan kardus ini, masrakat membuat petisi yang dimuat pada laman change.org tentang penolakan untuk memakai model Reog palsu pada acara pembukaan Asian Games 2018. Petisi itu ditargetkan ditandatangani oleh 5.000 orang.

Reporter: Mita Kusuma
Editor: Arif Ardianto





Baca juga:
Cerita Menteri Susi Menyamar saat Asian Games 2018