Pixel Codejatimnow.com

Ada Ratusan Nasabah yang Mengaku Tertipu Arisan Indeks, Banyuwangi hingga TKW

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Eko Purwanto
Atik, salah satu nasabah arisan indeks asal Banyuwangi (Foto: Eko Purwanto/jatimnow.com)
Atik, salah satu nasabah arisan indeks asal Banyuwangi (Foto: Eko Purwanto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Dugaan penipuan berkedok arisan di Banyuwangi tenyata memakan korban ratusan orang.

Ratusan nasabah tersebut tersebar di beberapa daerah. Bahkan arisan ini diikuti para tenaga kerja wanita (TKW).

Atik (31) salah satu nasabah asal Dusun Gunungsari, Desa/Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi menyebut bahwa nasabah arisan yang dikelola M (30), berasal dari Bali, Kalimantan, hingga TKW di Malaysia dan Taiwan.

"Itu yang di Malaysia dan Taiwan rata-rata TKW. Sama, tergiur dengan kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan," ujar Atik, Senin (6/3/2023).

Merasa senasib lantaran tak ada kejelasan, Atik bersama 131 nasabah lain sepakat membuat grup di luar grup arisan yang dibuat M. Grup itu dibuat untuk menginventarisir jumlah korban.

"Di dalam grup juga masuk sejumlah nasabah dari beberapa daerah maupun TKW di Malaysia dan Taiwan," terang dia.

Baca juga:
Kades Cantik di Lamongan Tertipu Investasi Bodong Rp137 Juta

Tak hanya menginventarisir jumlah nasabah, Atik menyebut grup itu menjumlah total kerugian dari tiap-tiap nasabah. Sampai akhirnya ketemu total kerugian mereka.

"Berbagi informasi dan curhat mas. Juga menyampaikan total uang milik masing-masing. Wong kami senasib (merasa tertipu). Itu sudah belum termasuk keuntungannya ya," tambahnya.

Dari data yang dihimpun melalui grup WA itu, tercatat 132 nasabah mengaku tertipu oleh arisan indeks yang dimotori M tersebut.

Baca juga:
Polres Situbondo Amankan Tersangka Penipuan Modus Arisan Bodong

Dari pantauan jatimnow di lapangan, M merupakan warga Dusun Curahoecak, Desa/Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi.

Selain menjalankan bisnis arisan indeks dan tabungan hari raya, M disebut memiliki usaha kuliner yang terletak di pinggir jalan raya desa setempat.

Namun, saat didatangi para nasabah, M sudah tidak berada di kediamannya. Dia dikabarnya pergi bersama suami dan satu orang anaknya.