Pixel Codejatimnow.com

Milad ke-39, UM Surabaya Beber Kolaborasi Pendidikan dan Inovasi Produk

Editor : Rochman Arief  Reporter : Farizal Tito
Rektor UM Surabaya, Dr Sukadiono membuka kegiatan dalam rangka milad kampus ke-39. (foto UM Surabaya for jatimnow.com)
Rektor UM Surabaya, Dr Sukadiono membuka kegiatan dalam rangka milad kampus ke-39. (foto UM Surabaya for jatimnow.com)

jatimnow.com - Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) memiliki sejumlah program dan kegiatan menyambut milad ke-39. Kegiatan ini difokuskan di Gedung At-Tauhid Tower lantai 13, Rabu (8/3/23), sebagai penanda pelaksanaan kegiatan.

Acara pembukaan yang juga digelar secara luring tersebut dihadiri seluruh dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan UM Surabaya.

“Milad ke-39 UM Surabaya mengambil tema Unggul dalam Harmoni. Sebuah tema yang akan menjadi pengingat perjalanan 39 tahun UM Surabaya dalam memberikan kontribusi terhadap pendidikan anak bangsa,” kata Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya, Dr Sukadiono dalam sambutannya.

Menurut Suko, sapaan lekatnya, unggul memiliki makna bahwa UM Surabaya telah menjalankan peran terbaiknya dalam pengejahwentahan catur dharma.

"Sedangkan harmoni berarti bahwa segala pencapaian terwujud secara optimal ketika kekeluargaan dan jalinan kekuatan mengakar di antara seluruh civitas akademika," ungkapnya.

Tak hanya itu, Suko menyebut pada peringatan milad ke-39 ini, UM Surabaya juga fokus pada ekspedisi kolaborasi produk inovasi di 39 sekolah dan komunitas.

Pasalnya angka 39 selain menandai usia UM Surabaya, juga menjadi penanda kolaborasi pengabdian UM Surabaya bersama sekolah dan komunitas di Indonesia.

Baca juga:
Dirjen Dikti Akui PTMA Layak Menjadi Best Practice Nasional hingga Internasional

39 titik tersebut terdiri atas 13 Program Inovasi Mahasiswa (PIM) yang melibatkan secara langsung siswa SMA/SMK. Selanjutnya 14 program pengabdian dosen di sekolah pada Riset Muhammadiyah, 5 rumah binaan mahasiswa untuk anak-anak jalanan di Surabaya, program matching fun, kampus mengajar, festival film hingga sponshorship sepak bola amputasi.

Suko menambahkan, 39 titik yang menjadi program UM Surabaya menegaskan fungsi dan peran kampus dalam mengabdikan ilmunya di tengah-tengah masyarakat.

Model pemberdayaan berbasis komunitas, model pendampingan produk inovasi membuktikan bahwa UM Surabaya unggul dalam karya inovasi, namun juga harmoni dan melebur di tengah-tengah masyarakat.

Baca juga:
Tidak Tuntaskan Skripsi Pasti Lulus, Ini Jawaban UM Surabaya

Harapannya agar UM Surabaya senantiasa unggul dalam harmoni menjadi satu tema yang meneguhkan fungsi dan peran kampus sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonsia.

Di akhir sambutannya, Suko menyebut tagline kampus sejuta inovasi sudah dilampaui UM Surabaya di usianya yang ke-39.

“Penemuan yang dilakukan civitas, dosen, mahasiswa dengan segala macam produk inovasinya tidak hanya ada di kampus dan menjadi menara gading, namun secara nyata dapat dinikmati masyarakat secara luas dan peran produk inovasi bermanfaat secara langsung di masyarakat,” pungkas Suko.