Pixel Codejatimnow.com

Kemendes PDTT Lepas Ekspor Perdana Ikan Mas Koki di Tulungagung

Editor : Rochman Arief  Reporter : Bramanta Pamungkas
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul halim Iskandar saat melepas export ikan mas koki di Tulungagung. (foto Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul halim Iskandar saat melepas export ikan mas koki di Tulungagung. (foto Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar melepas ekspor perdana ikan hias mas koki, di Desa Wajak Lor, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Ikan hias mas koki ini dikirim ke tiga negara sekaligus, yakni Australia, Jepang dan Inggris.

Nantinya setiap tiga bulan sekali, para pelaku budi daya ikan hias di desa tersebut akan mengirim hingga 30 ribu ekor. Jumlah ini masih bisa bertambah, mengingat pasar internasional untuk ikan hias masih sangat terbuka.

Menurut Halim, saat ini upaya akselerasi ekonomi di tingkat desa salah satunya dengan ekspor. Namun hal tersebut bukanlah tanpa kendala.

Selama ini masyarakat desa dikenal terampil dalam melakukan budi daya ataupun membuat produk. Namun yang sering menjadi masalah adalah pangsa pasar yang ada.

Namun demikian, pihak Kemendes PDTT akan terus mendukung ekspor yang dilakukan pembudidaya ikan mas koki.

"Kami akan membuatkan aquarium, yang isinya ikan mas koki dan akan kita beri keterangan asalnya. Misalnya dari Tulungagung. Harapannya agar produk ini bisa melekat, bahwa ikan mas koki itu khas Tulungagung," ujarnya, Minggu (12/3/2023).

Baca juga:
Kanit Reskrim Polsek Besuki Tulungagung Diduga jadi Pengguna Narkoba

Kemendes PDTT juga mendorong setiap daerah untuk memiliki produk khas tersendiri. Dengan begitu, warga desa memiliki produk unggulan yang bisa bersaing baik di pasar nasional maupun internasional.

Ikan hias mas koki di Tulungagung, misalnya, diharapkan dapat menjadi pelopor. Harapannya masyarakat luas bisa mengenal produk yang berasal dari Tulungagung.

"Beberapa daerah lain sudah memiliki produk khasnya. Nah yang di Tulungagung ini saya harapkan bisa meningkatkan ekonomi," tuturnya.

Baca juga:
Video: RSUD dr Iskak Tulungagung Bentuk Tim Pantau Bayi Kembar Siam

Sementara itu, koordinator budi daya ikan mas koki, Gatra Riyaldi Putra mengatakan sebanyak 85 persen masyarakat di Desa Wajak Lor menjadi pembudidaya ikan mas koki. Setiap tiga bulan sekali mereka akan mengirim sekitar 30 ribu ekor, dengan nilai transaksi mencapai Rp1,8 milyar.

Menurut Gatra, pasar internasional ikan mas koki ini masih sangat terbuka. Itu sebabnya, pihaknya berusaha meningkatkan produktivitas ikan mas koki untuk memenuhi pasar internasional.

"Kita akan melihat kemampuan produksi pembudidaya di sini terlebih dahulu, tapi yang jelas pangsa pasar masih sangat terbuka," pungkasmya.