Pixel Codejatimnow.com

Turnamen Futsal Diwarnai Pengeroyokan, Empat Orang Diamankan

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Yanuar Dedy
Ilustrasi/jatimnow.com
Ilustrasi/jatimnow.com

jatimnow.com - Kasus pengeroyokan yang terjadi di Simpang Lima Futsal Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri diungkap polisi

Unit Reskrim Polsek Ngasem telah menangkap empat orang yang telibat pengeroyokan tersebut.

Kapolsek Ngasem, Iptu Dyan Purwandi menyebut, keempat pelaku yang diamankan itu berinisial M (29) asal Kelurahan Lirboyo dan A (31) asal Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

Sedangkan dua pelaku lainnya berinisial M (28), asal Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem dan D (28), warga Desa/Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.

Pengeroyokan terhadap IR (25), asal Kelurahan Banaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri itu terjadi pada Minggu (5/3/2023) lalu dalam sebuah turnamen yang dilaksanakan di Simpang Lima Futsal.

Dalam pertandingan itu, mempertemukan Herbal FC melawan Guyon Waton FC.

Baca juga:
Pengeroyok Santri di Blitar Tak Ditahan, Keluarga Korban Datangi Kejari

"Saat pertandingan berjalan memasuki babak kedua, korban yang bergabung dengan Herbal FC memprotes wasit karena salah satu temannya J mendapatkan perlakuan kekerasan dari N, salah satu pemain Guyon Waton FC," papar Dyan, Selasa (14/3/2023).

Menurut Dyan, tindakan tidak sportif itu mengenai bagian muka J ketika berebut bola. Korban IR pun melakukan protes terhadap wasit. Saat itulah para pemain cadangan Guyon Waton FC yang berada di luar lapangan mengeroyok, hingga korban mengalami luka yang cukup parah di bagian wajah.

"Aksi itu mengenai wajah korban hingga luka-luka di bagian bawah mata sebelah kanan memar dan bengkak, bagian bawah mata sebelah kiri mengalami robek, tulang hidung memar serta mengalami pendarahan," bebernya.

Baca juga:
Pria di Probolinggo Dikeroyok 5 Remaja, Polisi Kejar Pelaku

Korban lalu melapor ke Polsek Ngasem. Dari laporan itu, Unit Reskrim menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan, hingga mengamankan keempat pelaku.

"Saat ini keempat pelaku dalam pemeriksaan intensif penyidik," tandas Dyan.