Pixel Codejatimnow.com

3 Tahun Vakum, Warga Desa Balun Lamongan Antusias Sambut Pawai Ogoh-Ogoh

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Pembuatan ogoh-ogoh oleh warga Desa Balun, Lamongan. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Pembuatan ogoh-ogoh oleh warga Desa Balun, Lamongan. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pawai ogoh-ogoh oleh pemeluk Agama Hindu di Desa Balun, Kecamatan Turi, Lamongan kembali digelar setelah sempat vakum akibat Covid-19.

Warga pun menyambut antusias perayaan yang sekaligus menjadi tradisi tahunan saat Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Selasa (21/3/2023) mendatang tersebut. Tak hanya umat Hindu, umat Islam dan Kristen juga menyambut gembira pawai ogoh-ogoh.

Pembuatan ogoh-ogoh di desa yang lekat dengan julukan Desa Pancasila ini juga dikerjakan tidak hanya oleh penganut Agama Hindu melainkan juga gotong royong seluruh warganya meski berbeda keyakinan.

"Persiapan pawai tahun ini dilakukan sejak 3 bulan yang lalu, pengerjaannya dilakukan gotong royong," ungkap Kepala Desa Balun, Khusyairi, Selasa (14/3/2023).

Lebih semarak lagi, terang Khusyairi, pawai ogoh-ogoh tahun ini jatuh mendekati atau tepat sehari menjelang ramadan 1444 H.

Baca juga:
Warga Lintas Agama Desa Balun Lamongan Buat Ogoh-ogoh Jelang Nyepi

"Tahun ini ada banyak sekali (ogoh-ogoh). Tidak hanya umat Hindu yang merayakan pawai ogoh-ogoh ini, tapi juga umat Islam, Kristen juga berkeinginan yang sama, turut berpartisipasi juga dalam membina kerukunan umat beragama," ujarnya.

Lebih lanjut Khusyairi mengatakan, meskipun tahun ini menjadi kali pertama pawai ogoh-ogoh kembali digelar pascapandemi Covid-19, namun tidak ada persiapan khusus yang dilakukan.

"Saya rasa tidak ada (persiapan khusus) dan ini sudah menjadi kegiatan umum di Desa Balun. Dan alhamdulillah tahun ini bisa menggugah warga, baik muslim maupun nonmuslim untuk turut berpartisipasi," urainya.

Baca juga:
Pawai Ogoh-ogoh Representasi Kerukunan Warga Desa Balun Lamongan

Rencananya pawai ogoh-ogoh yang digelar tanggal 21 Maret mendatang, akan dimulai lebih awal, sebab berdekatan dengan hari pertama puasa Ramadan. Hal itu merupakan hasil kesepakatan dari berbagai pihak, termasuk umat Hindu Desa Balun.

"Kami sudah bekerja sama dengan pihak terkait, baik pihak pure sendiri, umat Hindu atau tokoh masyarakat Hindu Desa Balun, kemudian juga bekerja sama dengan Muspika. Dan kami sepakat agenda kegiatan pawai ogoh-ogoh dimajukan. Kita mulai jam 1 siang, sehingga nanti saat maghrib diperkirakan sudah selesai. Jadi tidak mengganggu pelaksanaan kegiatan antara umat Hindu dan umat Islam yang akan mengawali Ramadan," ucap Khusyairi.