Pixel Code jatimnow.com

Cucu Wapres Ma'ruf Amin Diwisuda Usai Hafal Al-Qur'an dalam Waktu 4 Bulan

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Ni'am Kurniawan
Khofifah bersama Wapres RI saat menghadiri wisuda Hafidzoh, di Ponpes Hamalatul Qur'an Putri Jogoroto, Jombang (Foto: Humas Pemprov Jatim for jatimnow.com)
Khofifah bersama Wapres RI saat menghadiri wisuda Hafidzoh, di Ponpes Hamalatul Qur'an Putri Jogoroto, Jombang (Foto: Humas Pemprov Jatim for jatimnow.com)

jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menghadiri Wisuda Hafidzoh V Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Putri Jogoroto, Jombang, Rabu (15/3/2023).

Salah satu yang diwisuda adalah cucu Wapres Ma'ruf Amin bernama Selma Ratu Dewi Tanara binti KH. A. Syauqi Ma'ruf Amin. Dia diwisuda setelah menyelesaikan hafalan Al-Qur'an 30 Juz dalam waktu 4 bulan 9 hari.

Selma diketahui menuntaskan pendidikan di Ponpes Hamalatul Qur'an Putri Ringinagung Kediri (Cabang PPHQ Pusat) dan berhasil lulus sebagai wisudawati berprestasi.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah memuji metode menghafal yang digunakan Hamalatul Qur'an. Metode tersebut menjadikan para santri di seluruh cabang pondok Hamalatul Qur'an yang tersebar di Kediri, Jombang, dan Surabaya rata-rata dapat menghafal 30 juz Al-Qur'an dalam 3 sampai 6 bulan saja.

"Jadi menurut mereka, ada lima tahapan yang digunakan sejak awal rekrutmen santri. Yang pertama, tes hafalan. Artinya, akan dilihat berapa banyak hafalan yang sudah dimiliki," ujar Khofifah.

Kemudian yang kedua adalah kemampuan membaca dengan tajwid dan makharijul huruf yang benar. Berikutnya, kemampuan menghafal calon santri juga akan diuji. Di mana, masing-masing mereka akan diberikan satu halaman acak dalam Al-Qur'an dan harus menghafalnya dalam waktu 30 menit.

Baca juga:
Keseruan Nobar Wisuda di Taman Unisda Lamongan

Setelahnya, ada tes wawancara untuk melihat motivasi santri. Dari sana, akan terlihat seberapa besar tekad yang mereka miliki untuk menghafal.

"Kalau sudah masuk, barulah akan masuk pada proses habituasi. Jadi santri dibiasakan untuk membaca 7 juz per hari, sehingga bisa khatam setiap 4-5 hari. Kalau sudah begini, ngelindur pun para santri ini tetap melafadzkan Al-Qur'an," tuturnya.

Menurut Khofifah, metode menghafal Al-Quran semacam ini dapat diimplementasikan untuk mereka yang ingin menjadi hafidz hafidzoh. Mengingat, cara tersebut sudah dibuktikan oleh Hamalatul Qur'an.

Baca juga:
Poltekbang Surabaya Gelar Wisuda Airman XXI Tahun 2024

"Metode menghafal Al-Qur'an ini bisa jadi referensi untuk semua. Jadi pelan-pelan kita memperbaiki cara mengaji, lebih sering update metode menghafal dan tajamkan pikiran dengan terus menambah hafalan. Insya Allah dipermudah," tandas Khofifah.

Mantan Menteri Sosial RI tersebut mengharapkan agar lebih banyak penghafal Al-Qur'an yang lahir di Jawa Timur. Disebutnya, para hafidz dan hafidzah adalah salah satu sebab Allah memberkahi suatu wilayah.

"Saya berharap, para penghafal Al-Qur'an dati Jawa Timur terus bertambah hafal, faham dan mengamalkan. Karena ridho dan berkah Allah ada di tempat di mana penghuninya merupakan ahli kitab dan agama," pungkasnya.