Pixel Codejatimnow.com

Warga Trenggalek Beralih ke Cabai Kering, Meski Lebih Mahal, Lho?

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Bramanta Pamungkas
Penjual cabai kering di Trenggalek (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Penjual cabai kering di Trenggalek (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Harga cabai di Trenggalek mengalami kenaikan jelang ramadan. Saat ini harga sudah mencapai Rp75 ribu per kilogram.

Naiknya harga cabai itu membuat banyak masyarakat beralih ke cabai kering. Meskipun harganya lebih mahal, tapi konsumen memilih menggunakannya.

Salah seorang pedagang di Pasae Basah Trenggalek, Siti Fatimah mengatakan, seluruh jenis cabai harganya mengalami kenaikan. Namun kenaikan paling signifikan terjadi pada jenis cabai rawit.

"Saat ini dari berbagai jenis, cabai kecil lah yang paling tinggi harganya," tutur Siti, Jumat (17/3/2022).

Kenaikan harga sebenarnya sudah terjadi sejak dua bulan lalu. Namun, harga cabai mulai naik signifikan jelang ramadan ini. Kenaikan harga cabai membuat penjualan pedagang menurun hingga 50 persen.

Baca juga:
Harga Bahan Pangan Pasar Larangan Sidoarjo Naik

"Dulu awalnya Rp50 ribu per kilogram, naik menjadi Rp60 ribu. Dan saat ini harga sudah tembus Rp75 ribu," beber Siti.

Menurut Siti, banyak pembeli yang beralih menggunakan cabai kering. Meskipun harganya lebih mahal, tapi mereka tetap memilihnya. Bahkan saat ini harga cabai kering mencapai Rp80 ribu per kilogram.

"Memang lebih mahal. Tapi, 1 kilogram cabai basah itu sama halnya dengan 4 kilogram cabai kering," jelasnya.

Baca juga:
Sepi Pembeli, Luminor Sidoarjo, Imlekan

Para pedagang tidak bisa berbuat banyak atas kenaikan harga cabai ini. Pasalnya, para pedagang di Trenggalek mengambil cabai dari kota tetangga.

"Kalau di Trenggalek itu cabainya terbatas. Jadi kami mengambil dari luar kota," pungkasnya.