jatimnow.com - Universitas Terbuka (UT) Surabaya menggelar seminar bertajuk Bergerak Serentak, Maju Bersama, Membangun Bangsa di Era Baru, Sabtu (18/3/2023).
Kegiatan yang digelar di Airlangga Convention Center ini merupakan rangkaian dari ribuan mahasiswa yang akan diwisuda besok, Minggu (19/3/2023).
Acara ini turut dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianti Dardak alias Emil Dardak dan Walikota Madiun Maidi.
Di hadapan 1.800 calon wisudawan, Emil mengatakan bahwa pekerjaan kantoran tak lagi menjadi sandaran utama lulusan perguruan tinggi.
Sebagian ingin bekerja di perusahaan rintisan. Sayangnya tidak semua perusahaan rintisan berkembang dengan baik. Sehingga, kondisi ini yang menuntut lulusan perguruan tinggi untuk memiliki mental baja dan mau menerima perubahan.
"Jadi memang kalau kita terbiasa memandang bahwa hidup itu bekerja secara tetap dan lifetime employement agak berat memang, maka ini menuntut kita untuk memiliki mantal baja, mental yang kuat dan keberanian untuk beradaptasi dengan perubahan," ujar Emil disambut semangat ribuan calon wisudawan.
Baca juga:
Universitas Terbuka Surabaya Kukuhkan 1835 Wisudawan dari Beberapa Program Studi
Menurut Emil, mahasiswa UT yang mayoritas seoang pekerja dan rela menginvestasikan waktu untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi adalah modal dasar bagi lulusan UT untuk menghadapi sebuah perubahan.
"Ini adalah modal dasar menjadi lulusan yang kemudian memiliki kegigihan untuk menghadapi perubahan-perubahan tadi yang kita yakini," jelas suami artis Arumi Bachsin itu.
Sementara Direktur Utama UT Surabaya, Dr Suparti mengatakan bahwa wisudawan tahun ini lebih banyak dari tahun lalu yang hanya 1.600, yang mayoritas pekerja. Artinya, semakin banyak para pekerja yang memilih untuk melanjutkan pendidikan hingga ke tingkat tinggi.
"Kami selalu mengenalkan kepada masyarakat bahwa ini loh perguruan tinggi negeri yang memberi fasilitas, fleksibel, bisa diikuti oleh siapa saja dan di mana saja," ungkapnya.
Berbeda dengan perguruan tinggi lainnya, UT melaksanakan perkuliahan secara fleksibel. Mahasiswa tak diwajibkan datang ke kampus. Sehingga perkulihaan ini sangat mudah dijalani oleh para pekerja.
"Saya harap calon wisudawan kompetensinya akan semakin bagus, sehingga berkembang seperti apapun, dan di zaman seperti sekarang dia akan bisa mengikuti," tutur Suparti.