Pixel Codejatimnow.com

Ratusan Umat Hindu Banyuwangi Melasti di Pantai Marina Boom

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Eko Purwanto
Ratusan Umat Hindu Banyuwangi Melasti di Pantai Marina Boom (Foto: Satpolairud Polresta Banyuwangi for jatimnow.com)
Ratusan Umat Hindu Banyuwangi Melasti di Pantai Marina Boom (Foto: Satpolairud Polresta Banyuwangi for jatimnow.com)

jatimnow.com - Ratusan umat Hindu Banyuwangi mengikuti upacara melasti di Pantai Marina Boom setempat, Minggu (19/03/2023).

Upacara melasti digelar khidmat jelang datangnya perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1945.

"Upacara melasti merupakan rangkaian dari peringatan Hari Suci Nyepi. Dengan tujuan mengambil air suci yang ada di pantai untuk pembersihan alam semesta, Bhuana Agung juga disebut Macrocosmos dan Bhuana Alit berarti alam kecil atau Microcosmos," ujar Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banyuwangi, Ngurah Gunawan.

Ngurah mengatakan, setidaknya ada 500 umat Hindu yang mengikuti upacara melasti di Pantai Marina Boom. Mereka berasal dari Banyuwangi kota hingga Wongsorejo, bagian paling ujung utara.

"Membentang dari Kecamatan Kabat, Kota Banyuwangi, Kalipuro, sampai Wongsorejo yang paling ujung. Kalau sama anak-anak yang ikut sebenarnya lebih dari 500-an umat," tuturnya.

Menurut Ngurah, dipilihnya Pantai Marina Boom sebagai tempat upacara melasti lebih pada aspek kemudahan dan luas area yang dimiliki. Setidaknya, Pantai Marina Boom memikiki daya tampung mumpuni untuk menampung ratusan jemaat.

"Aksesnya (Pantai Marina Boom) mudah dijangkau. Kebetulan banyak umat Hindu yang menetap tidak jauh dari pusat kota Banyuwangi. Areanya juga luas dan bisa menampung ratusan jamaah," ujarnya.

Di samping itu, pemilihan tempat untuk pengambilan air suci sejatinya tidak dikhususkan di suatu tempat. Yang terpenting air suci diambil dari pantai ataupun danau.

Baca juga:
Umat Hindu Suku Tengger Gelar Ritual Melasti di Goa Widodaren

Sebelumnya, lanjut Ngurah, upacara melasti digelar di Pantai Watu Dodol. Namun, karena aksesnya terlalu jauh, maka dipilihlah Pantai Marina Boom untuk upacara melasti kali ini.

"Aksesnya lumayan jauh bagi umat yang ada di tengah kota Banyuwangi. Dan Pantai Marina Boom dirasa cocok dan aksesibel bagi umat," terangnya.

Ngurah mengatakan setelah upacara melasti dilakukan, rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi di Banyuwangi dilanjutkan dengan Tawur Kesanga, Pengerupukan, dan pawai ogoh-ogoh.

Ngurah menambahkan, rangkaian upacara melasti dimulai sejak pukul 07.00 WIB. Disambung dengan berbagai kegiatan yang sudah diatur sebelumnya.

Baca juga:
Umat Hindu Melasti, Anies Mlaku-mlaku nang Tunjungan, Ganjel Tooo!

"Acara dimulai dari Pura Giri Nata dengan melakukan perjalanan menuju Pantai Marina Boom. Lanjut kita lakukan upacara-upacara yang didalamnya termasuk pengambilan air suci, pembacaan Sloka dan Dharma Wacana. Setelahnya dilakukan ramah tamah antar umat sekaligus menikmati suasana pantai," bebernya.

Dengan akan datangnya Hari Suci Nyepi ini, Ngurah berharap kesejahteraan dan keselamatan bersama tetap terwujud.

"Harapan kami supaya kita semua mendapatkan kesejahteraan dan keselamatan dengan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa lewat acara ini supaya kita bisa hidup secara lebih tertib dan rukun antara desa adat lainnya," tambahnya.

Upacara melasti di Pantai Marina Boom juga mendapat pengawalan dari Petugas Satpolairud Polresta Banyuwangi. Dengan tujuan, memberikan rasa aman dan nyaman kepada umat hindu yang sedang melaksanakan ibadah di Pantai Marina Boom.