Pixel Codejatimnow.com

Banjir Lahar Dingin Semeru Seret Satu Truk, Begini Kondisi Sopir dan Penambang

Editor : Rochman Arief  Reporter : Eko Purwanto
Kondisi truk yang terseret lahar dingin Gunung Semeru di Lumajang. (foto: Iwan Mahmudi for jatimnow)
Kondisi truk yang terseret lahar dingin Gunung Semeru di Lumajang. (foto: Iwan Mahmudi for jatimnow)

jatimnow.com - Sebuah truk bermuatan pasir terseret arus banjir lahar dingin Gunung Semeru, di Dusun Curah Kobo'an, Desa Supiturang, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Senin (27/3/2023) kemarin.

Banjir lahar dingin itu membuat badan truk sempat terseret hingga beberapa meter. Dalam kejadian itu sopir yang diketahui bernama Irul (40), warga Kabupaten Malang, berhasil menyelamatkan diri.

"Sopir selamat," kata Iwan, warga setempat kepada jatimnow.com.

Tak hanya sopir truk, sejumlah penambang yang kebetulan beraktivitas nyaris terseret arus banjir lahar dingin. Atas peristiwa ini, warga setempat sanggup menyelamatkan diri.

Iwan menjelaskan banjir lahar dingin tiba-tiba datang pada saat cuaca cerah dan cenderung berawan.

"Cuaca itu membuat para penambang kaget. Sementara posisi truk juga sudah penuh muatan pasir. Karena terburu-buru ada banjir, membuat truk ambles dan terseret arus banjir," jelasnya.

Baca juga:
Mengenal Batu Akik Semeru Lumajang, Bisa Menempel di Magnet

Iwan menyebut, proses evakuasi badan truk sempat dilakukan secara manual. Namun upaya itu gagal saat banjir lahar dingin kembali menerjang.

"Diupayakan ditarik dengan cara manual tidak bisa. Lalu banjir datang lagi yang membuat truk terseret sejauh dua meter dan akhirnya terguling," bebernya.

"Sopir dan penambang berhasil selamat," tambahnya.

Baca juga:
Bangun Tanggul Bronjong di Desa Purorejo Lumajang untuk Pindahkan Aliran Sungai

Selang dua jam kemudian, badan truk baru bisa dievakuasi menuju bibir sungai menggunakan bantuan alat berat. Saat itu mesin truk langsung mati akibat lahar dingin membanjiri ruang kemudi.

Banjir lahar dingin turut memutus akses jalur Lumajang menuju Malang ataupun sebaliknya. Petugas sampai menggunakan sistem buka tutup agar kendaraan bisa melalui jalur.

"Mulai pukul 10.00 wib, jalur Lumajang-Malang mati total. Baru satu jam jalur bisa dilalui. Itupun harus menggunakan sistem buka tutup," tandas Iwan.