Pixel Codejatimnow.com

Dukun Pijat Cabul di Pasuruan Nyaris Diamuk Massa, Korbannya Pilu

Editor : Rochman Arief  Reporter : Moch Rois
ilustrasi: jatimnow.com
ilustrasi: jatimnow.com

jatimnow.com - Seorang dukun pijat cabul digerebek warga Desa/Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan. Penggerebekan ini lantaran aksi pencabulan terhadap gadis yang masih berumur 7 tahun.

Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Farouk Ashadi Haiti menjelaskan pelaku pencabulan adalah M Qosim (41), warga Dusun Karang Nongko, Desa Ngabar, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Ia melakukan pencabulan pada Sabtu (25/3/2023, sekitar pukul 19.30 WIB.

"Pelaku kami amankan karena hampir dihajar warga, karena diduga melakukan tindak pencabulan terhadap anak di bawah umur," kata Farouk, Rabu (29/3/2023).

Ia menjelaskan malam itu pelaku seperti biasa melakukan terapi pijat kepada kakek korban di rumahnya. Usai melakukan terapi pijat, kakek korban menyuruh pelaku memijat cucunya yang saat itu tidak enak badan.

Pada saat itu pelaku memiliki niat jahat lantaran kondisi rumah korban dalam kondisi sepi. Sebab, karena kedua orang tua korban tengah keluar rumah hingga membuat nafsu bejat pelaku muncul.

Pelaku meminta kakek korban membuatkan kopi ke dapur. Kondisi fisik kakek korban yang jalannya lambat akibat penyakit stoke, dimanfaat pelaku untuk mencabuli korban.

Tak lama berselang, kakek korban keburu datang ke ruang tamu dengan membawa kopi.

Baca juga:
Polisi Gerebek Sindikat Narkoba di Dusun Badut Pasuruan, 6 Orang Diamankan

"Kakek korban sempat tanya, kenapa baju cucunya dibuka. Tapi pelaku berdalih memijat bokong korban. Dan kakek korban tidak curiga," lanjutnya.

Tidak lama kemudian, pelaku berhenti memijat. Situasi itu dimanfaatkan korban untuk kelaur rumah dengan alasan mau mengaji.

Korban yang ketakutan menuju rumah bibi dan menceritakan perbuatan pelaku.

Baca juga:
Harga Bahan Pangan di Pasar Tradisional Sore Pandaan

Bibi korban yang mendengar cerita ponakannya, marah dan memberitahu semua keluarganya. Tak lama berselang ia bersama keluarganya ramai-ramai mendatangi pelaku yang masih di rumah korban.

Pelaku hanya bisa kelabakan saat dicerca pertanyaan atas perbuatan bejatnya. Bidan desa pun kemudian didatangkan hingga polisi dan tentara ke rumah korban. Setelah bidan melakukan pengecekan, pelaku pun tidak bisa mengelak.

"Karena suasana di Wonorejo tidak kondusif, tersangka kami tahan di Mapolres," tandasnya.