Pixel Codejatimnow.com

Mas Ipin Kunjungi Rumah Duka Bayi Meninggal Pascaimunisasi

Editor : Redaksi  
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin) saat berada di rumah korban (Foto: Dok. Kominfo Trenggalek)
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin) saat berada di rumah korban (Foto: Dok. Kominfo Trenggalek)

jatimnow.com - Kasus kematian bayi pascaimunisasi mendapat perhatian Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin).

Mas Ipin mengujungi rumah duka korban yang berada di Kelurahan Surodakan. Dia diterima kedua orangtua korban, Mukono (46) dan Adelia (17), warga Gembleb Pogalan.

Dia menyampaikan rasa bela sungkawanya atas kejadian pada 24 Maret 2023 lalu itu. Korban meninggal dunia setelah sebelumnya mendapatkan imunisasi.

Pihak keluarga yang tidak terima lalu melaporkan kejadian ini ke polisi. Hingga saat ini, polisi masih terus menyelidiki kasus kematian bayi berusia 5 bulan tersebut.

"Adapun yang lain-lain, Pak Mukono sudah melangkah dan menurut saya mencari keadilan keluarga itu juga sesuatu hal yang baik. Tapi saya mengingatkan bahwa semua yang ada di dunia ini adalah titipan, jadi saya menguatkan diri sama-sama saling menguatkan juga harapannya beliau juga kuat," ujar Mas Ipin, Kamis (30/3/2023).

Mas Ipin mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Kapolres Trenggalek terkait kasus tersebut. Proses penyelidikan berjalan sampai nanti diketahui penyebabnya.

Sedangkan mengenai imunisasi, Mas Ipin mengatakan hal terebut sama seperti saat vaksin Covid 19.

"Jadi begini, kan sama waktu dulu pengalaman Covid-19, bahwa kalau Covid-19 diberi vaksin, bisa menyebabkan fatalitas dan sebagainya. Makanya ada mekanisme yang memberikan jeda untuk kita lihat apakah ada kejadian ikutan pascaimunisasi atau KIPI-nya," papar dia.

Baca juga:
Bupati Trenggalek Ikuti Ritual Metri Durian, Apa Itu?

Mas Ipin berjanji akan melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. Melalui Dinkes-P2KB, kini tengah dikumpulkan rekam medis dan perawat yang menangani korban. Hasil investigasi itu akan bersifat rekomendasi ke polisi.

"Dengan nanti adanya investigasi, semoga bisa semakin membuka apakah sebenarnya penyebabnya apa betul karena imunisasi. Karena kalau urusan medisnya saya tidak mengerti, biar investigasinya nanti seperti apa," tegasnya.

Sementara Sugeng, kakek korban menuturkan, kejadian tersebut berawal dari imunisasi yang menyebabkan bayi MAO panas tinggi dan sempat ditanyakan ke bidan setempat. Dari itu lantas diberikan obat penurun panas dan diare.

Baca juga:
Bupati Trenggalek Rilis Single Kesrimpet di Hari Ulang Tahun

Kemudian pada Rabu malam, bayi mengalami kejang dan mata melotot lalu dibawa ke bidan lagi, dilanjutkan ke puskesmas. Dari puskesmas, bayi itu dirujuk ke UGD RSUD dan sempat mendapat perawatan.

Meskipun sempat membaik, tapi pada 25 Maret 2023, bayi itu dinyatakan meninggal dunia.

Sugeng mengatakan, laporannya ke kepolisian adalah untuk mendapat kejelasan apa penyebab meninggalnya cucunya tersebut.

"Saya ingin ada kejelasan apa yang menjadi penyebab kematian cucu saya, karena setelah imunisasi ditemukan banyak bercak hitam di lengan, pinggang kanan dan kiri," tutur dia.