Pixel Code jatimnow.com

Sidak di Pasar Legi Ponorogo, Ini Temuan Khofifah

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Ahmad Fauzani
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat sidak di Pasar Legi Ponorogo (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat sidak di Pasar Legi Ponorogo (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan sidak ke Pasar Legi Ponorogo, Selasa (4/4/2023).

Dalam sidak kali ini, Khofifah menyebut bahwa harga dan suplai kebutuhan bahan pokok masih aman. Namun untuk stok MinyaKita kosong.

"Ini tadi yang kosong di Pasar Legi adalah MinyaKita," ujar Khofifah, Selasa (4/4/2023).

Dia menjelaskan, Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita adalah Rp14 ribu per liter.

"Hari ini MinyaKita di Ponorogo kosong. Karena ada kuota di masing-masing toko," ungkap mantan Menteri Sosial tersebut.

Menurutnya, kouta MinyaKita yang diberikan ke toko, biasanya sehari sudah habis. Sehingga penjual harus membeli kepada sales dengan sistem bundling atau membeli produk tertentu baru mendapatkan MinyaKita.

"Saya rasa seharusnya tidak demikian (sistem bundling). Pada dasarnya HET MinyaKita seperti HET bahan pokok lain, agar masyarakat memiliki keterjangkauan sesuai daya beli," tutur dia.

Baca juga:
Disperindag Lamongan Sidak SPBU Pastikan Ketersediaan BBM Jelang Nataru

Khofifah menambahkan bahwa kuota MinyaKita seyogyanya tidak boleh dipersyaratkan dengan diikuiti pembelian produk tertentu.

"Ada dua produk ini masih banyak dan MinyaKita habis," urainya.

Sementara pedagang di Pasar Legi Ponorogo, Iin mengatakan bahwa sudah tidak jualan MinyaKita selama satu bulan. Awal-awal harganya sesuai dengan HET Rp14 ribu per liter.

Baca juga:
Berantas Judi Online, Kapolres Lamongan Sidak Ponsel Anggota

"Lama-lama itu naik harga MinyaKita. Sebelumnya Rp14 ribu per liter. Lalu menjadi Rp16 ribu per liter. Sekarang saya gak tahu berapa karena sudah tidak jual," jelas Iin.

Dia mengaku bahwa ketika kulakan MinyaKita harus ada paket. Paket yang dimaksud adalah dengan membeli minyak goreng dengan merek lain.

"Kemarin sempat beli MinyaKita harus paketan dengan minyak goreng lain. Yang habis MinyaKita dulu," pungkasnya.