Pixel Code jatimnow.com

Sidak Mamin Jelang Lebaran di Kota Mojokerto, Temukan Kemasan Rusak

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Achmad Supriyadi
Plt Kadinkes dr Farida Mariana saat mengecek makanan dan minuman (Mamin). (Foto-foto: Achmad Supriyadi/jatimnow.com)
Plt Kadinkes dr Farida Mariana saat mengecek makanan dan minuman (Mamin). (Foto-foto: Achmad Supriyadi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Inspeksi mendadak makanan dan minuman (Mamin) dilakukan oleh Dinkes Mojokerto, Diskopukmperindag, Satpol PP, Polres Mojokerto Kota, TNI, DPRD di Pasar Tanjung dan Supermarket Sanrio.

Sidak dipimpin oleh Sekda Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo didampingi oleh Plt Kadinkes dr Farida Mariana, Kadiskopukmperindag Ani Wijaya, Kapolsek Magersari Kompol Roy Aquary Prawirosastro.

"Sidak dilakukan untuk ketersediaan pangan, apakah stok pangan selama Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri nanti cukup apa tidak," kata Sekda Kota Gaguk Tri Prasetyo, Rabu (12/4/2023).

Menurut mantan Kadis Kominfo Kota Mojokerto ini, sidak ini dilakukan secara serentak di 15 titik dengan beberapa tim gabungan.

"Kami juga mengecek harga beras, minyak goreng, bawang merah, putih hasilnya harganya stabil dan satu saja yang naik yakni daging ayam naik Rp1000 yang lain stabil," bebernya.

Sementara di Supermarket Sanrio, tim gabungan menemukan beberapa makanan dan minuman yang kemasan penyok serta sudah mendekati masa kedaluarsa.

Baca juga:
Berantas Judi Online, Kapolres Lamongan Sidak Ponsel Anggota

"Jadi yang kita temukan ada kemasannya penyok dan tidak boleh di display lagi. Kayak ada minuman jeruk itu harus ditarik dari peredaran," ungkap Farida.

Farida menambahkan, pihaknya juga sempat membongkar parsel namun masih relatif aman karena belum masuk kadaluwarsa.

"Untuk minuman yang kemasan rusak itu kita langsung suruh ambil dan tidak boleh display. Ada juga makanan sampling frozen food dan akan kita sampel dan akan dicek di laboratorium," jelasnya.

Sampel yang diambil dari Pasar Tanjung, lanjut dr Farida, ada ikan asin, teri, udang, pindang, kerang semua itu dibawa ke laboratorium.

Baca juga:
Komisi A DPRD Sidak Rehab Alun-alun Jember, Ini Temuannya

"Di sini ada juga tim kami yang bekerja nanti hasilnya setelah keluar. Harapannya, agar semua barang yang diberikan atau dijual ke masyarakat barang yang aman. Artinya tidak mengandung bahan yang tidak rusak dan tidak masuk masa ekspired," tuturnya.

Farida mengimbau kepada masyarakat, agar tidak membeli barang-barang yang kemasannya sudah penyok atau rusak.

"Kita ketemukan bahan makanan yang ED (ekspired), kalau kita sarankan semua harus cek dan ricek sebelum membeli. Semua harus dicek, kalau barang impor ada izin edar, BPOM, halal dan ekspirednya juga ada. Kalau kemasan rusak ya jangan dibeli," pungkasnya.