Pixel Codejatimnow.com

Sadad Goda Khofifah di Forum Musrenbang: Nambah Lagi Periodenya atau Saya Rekom?

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
Musrenbang RKPD Jatim 2024 di Hotel Shangrila Surabaya, nampak Gubernur Khofifah, Anwar Sadad, dan Ketua DPD RI La Nyalla (Foto: Humas Pemprov Jatim for jatimnow.com)
Musrenbang RKPD Jatim 2024 di Hotel Shangrila Surabaya, nampak Gubernur Khofifah, Anwar Sadad, dan Ketua DPD RI La Nyalla (Foto: Humas Pemprov Jatim for jatimnow.com)

jatimnow.com - Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah Jatim di Ballroom Shangri-La Hotel Surabaya, Kamis, 13 April 2023, tak melulu serius. Ada juga suasana gergeran tersuguhkan, saat Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad menyampaikan sambutan.

Selain dari unsur pimpinan DPRD Jatim, Musrembang dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, pejabat Forkopimda lainnya, para pejabat organisasi perangkat daerah (OPD), dan seluruh kepala daerah tingkat kabupaten/kota. Pejabat dari Kementerian Dalam Negeri juga hadir di acara tersebut.

Saat sambutan, Anwar Sadad menyapa para pejabat dan semua yang hadir di acara Musrembang. Setelah itu, Ketua DPD Gerindra Jatim itu menyampaikan apresiasinya atas kinerja Pemprov Jatim yang telah berusaha keras melakukan upaya pemulihan ekonomi dengan cepat di tengah gempuran situasi yang tidak menguntungkan karena Covid-19.

"Gambaran dari Ibu Gubernur tadi menggambarkan, pada sisi inilah, di pengujung periode ini dan insya Allah mudah-mudahan nambah lagi periodenya, atau nanti saya rekomendasikan,” kata Sadad yang langsung disambut tawa dari forum, Kamis (14/4/2023).

Di luar konteks Musrembang, adalah hal yang wajar bila Sadad menggoda Khofifah dengan kalimat seperti itu.

Ya, Khofifah memang dihadapkan pada dua pilihan, yakni maju sebagai calon Gubernur Jatim untuk periode kedua atau mencalonkan diri di Pilpres 2024. Di dua level ajang kompetisi politik itu, elektabilitas Ketua Umum PP Muslimat NU itu sama-sama berkibar.

Apalagi, kedekatan Khofifah dengan para elite Gerindra seringkali nampak di publik. Meskipun, pertemuan itu berjalan secara sembunyi-sembunyi. Pertemuan dengan Prabowo misalnya, berjalan pada Februari 2023 lalu.

Lalu juga dengan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, terjadi lagi di Surabaya pada awal April lalu. Segera setelah itu muncullah spekulasi bahwa pertemuan tersebut membicarakan tentang pilpres.

Berdasarkan hasil survei, nama Khofifah nangkring di posisi teratas bila maju lagi di Pilgub Jatim. Namanya masih tiada saing. Di atas kertas, ia dipastikan mampu memenangkan kembali pertarungan politik di Jatim. Apalagi jika figur yang akan mendampingi Khofifah tepat, maka kian memastikan kemenangan dirinya.

Khofifah juga jadi primadona bila ia maju sebagai calon wakil presiden, juga berdasarkan hasil survei berbagai lembaga. Karena itu namanya kerap mengiringi nama-nama yang masuk dalam bursa calon presiden (capres), termasuk selalu dikait-kaitkan dengan Ketua Umum DPP Prabowo Subianto yang juga akan maju sebagai capres di Pilpres 2024.

Namun demikian, baik Khofifah maupun Gerindra membantah bahwa dua momen pertemuan khusus tersebut terkait pilpres.

Sementara Gubernur Khofifah, memaparkan pada Musrenbang RKPD 2024 ini mengambil tema "Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Percepatan Pemulihan Ekonomi melalui Transformasi Ekonomi Insklusif menuju Masyarakat Jawa Timur yang Adil, Sejahtera, Unggul, dan Berakhlak".

Baca juga:
Berikut Isi Musrenbang RPJPD 2025-2045 dan RKPD 2025 Pemprov Jatim

Sembilan prioritas pembangunan Tahun 2024 tersebut, menurut Gubernur Khofifah telah diselaraskan dengan RKP Nasional Tahun 2024. Adapun ke-9 penekenan pembangunan tersebut ialah Pendidikan Berkualitas, Peningkatan layanan kesehatan, Percepatan Penurunan Kemiskinan, Penurunan Stunting dan Penyakit Lainnya, Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Pelayanan Dasar.

Selanjutnya ialah Pengendalian Inflasi, Peningkatan Investasi, Peningkatan Nilai Tambah Sumber Daya Alam, Penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada yang Jujur, Adil, Damai dan Bermartabat.

"Karena ini tahun terakhir kami memimpin Musrenbang bersama Pak Wagub pada RPJMD 2019-2024, izinkan kami meminta maaf jika ada hal yang belum maksimal. Tapi izinkan kami menyampaikan, bahwa poin-poin pembangunan yang kami rancang dan kami laksanakan akan berdampak pada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur," ucap Gubernur Khofifah.

Khofifah juga menyampaikan beberapa target dan sasaran makro pembangunan Jawa Timur untuk tahun 2024.

Pertama, Pertumbuhan Ekonomi sebesar 4,71-6,34. Kedua, Indeks Theil sebesar sebesar 0,33161-0,31090. Ketiga, Persentase Penduduk Miskin sebesar 9,90 – 8,80. Keempat, Indeks Gini sebesar 0,2943 - 0,3678. Kelima, Indeks Pembangunan Gender sebesar 91,45 - 92,15.

Keenam, Indeks Pembangunan Manusia sebesar 72,85-74,07. Ketujuh, Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 5,40-3,81. Kedelapan, Indeks Reformasi Birokrasi sebesar 78,25-80,75. Kesembilan, Indeks Kesalehan Sosial sebesar 66,50-74,78. Kesepuluh, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup sebesar 69,31-69,96 dan yang terakhir Indeks Resiko Bencana sebesar 107,26 – 106,26.

Baca juga:
Pj Wali Kota Batu Minta Arah Pembangunan Selaras Perlindungan Lingkungan

"Saya harap, target ini harus diperhatikan dari capaian tahun sebelumnya agar nilainya tidak menurun. Saya rasa dengan target ini, bukanlah angka yang tidak realistis. Kami optimis, target ini bisa tercapai dan terlampaui di tahun 2024. Tentu dengan kerja bersama dan kerja keras kita semua,” ungkapnya optimistis.

Lebih lanjut, pada kebijakan pengelolaan keuangan daerah dalam rencana pembangunan tahun 2024 secara indikatif targetnya ialah Belanja Daerah sebesar 30,21 Triliun Rupiah dengan rincian belanja operasai sebesar 20,231 triliun rupiah, belanja modal sebesar 2,257 triliun rupiah, belanja tidak terduga 100 milliar rupiah dan belanja transfer sebesar 7,621 triliun.

Serta, Pendapatan daerah Jawa Timur tahun 2024 ditargetkan sebesar 28,429 Triliun rupiah yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar 19,124 Triliun dan Pendapatan Transfer sebesar 9,304 Triliun.

Dengan telah ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional diharapkan mampu mengungkit percepatan pembangunan, penciptaan lapangan pekerjaan, dan pemulihan ekonomi nasional khususnya bagi Jawa Timur.