Pixel Codejatimnow.com

Tembok Rumah Warga Trenggalek Ambruk Terdampak Gempa Tuban

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Bramanta Pamungkas
Tembok rumah warga di Trenggalek yang ambruk. (Foto: BPBD Trenggalek)
Tembok rumah warga di Trenggalek yang ambruk. (Foto: BPBD Trenggalek)

jatimnow.com - Tembok rumah warga di Desa/Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek ambruk terimbas gempa berkekuatan 6,6 magnitudo yang berpusat di Tuban. Tembok rumah tersebut diketahui milik Isminah.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Seluruh penghuni rumah dipastikan selamat dan tidak ada yang mengalami luka.

Kalaksa BPBD Trenggalek Stefanus Triadi Atmono mengatakan kerusakan rumah ini terjadi sesaat setelah gempa bumi. Tembok rumah berdimensi tinggi 3 meter dan lebar 3,5 meter ini ambruk akibat diguncang gempa yang berpusat di wilayah Tuban.

"Tembok rumah Mbah Isminah roboh. Kemarin sore terdampak gempa, sehingga roboh," ujarnya, Sabtu (15/4/2023)

Berdasarkan hasil obeservasi, tembok rumah bagian kamar ini sebelumnya sudah mengalami keretakan. Kondisi ini diperparah dengan gempa yang terjadi kemarin sore.

Kerusakan rumah tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa maupun luka, penghuni rumah dipastikan dalam kondisi selamat. Kerugian akibat ambruknya tembok tersebut mencapai Rp5 juta.

Baca juga:
Ini Penjelasan BMKG soal Gempa di Perairan Tuban

"Kami terus memantau kondisi wilayah apakah ada kerusakan lain apa tidak," tuturnya

Sebelumnya gempa bumi berkekuatan 6,6 magnitudo terjadi di 65 kilometer barat laut Tuban. Gempa yang terjadi pukul 16.55 WIB itu berpusat pada kedalaman 632 kilometer.

Getaran gempa ini juga dirasakan di beberapa daerah seperti Tulungagung dan Trenggalek. Dari informasi BMKG, gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Baca juga:
Potensi Gempa Susulan, BMKG Tuban Imbau Warga Jauhi Bangunan Gedung

 

 

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.