Pixel Codejatimnow.com

TPS Beber Strategi di Tengah Pembatasan Operasional Lebaran

Editor : Rochman Arief  
PT TPS memastikan kegiatan bongkar muat peti kemas tetap berjalan normal. (foto: TPS for jatimnow.com)
PT TPS memastikan kegiatan bongkar muat peti kemas tetap berjalan normal. (foto: TPS for jatimnow.com)

jatimnow.com – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) telah mengantisipasi lonjakan penumpukan peti kemas di pelabuhan dengan melakukan koordinasi dengan semua pihak. Langkah ini untuk mengantisipasi kebijakan pembatasan kegiatan operasional angkutan barang jelang Lebaran dari pemerintah pusat.

Salah satu strategi yang disiapkan TPS adalah memastikan performa alat bongkar muat dengan maintenance yang lebih intensif

“Peralatan yang masuk maintenance intensif meliputi Container Crane (CC), Rubber Tyred Gantry (RTG), head truck maupun alat bongkar muat lainnya. TPS juga mengatur slot lapangan penumpukan dengan menyiapkan blok-blok sementara peti kemas,” kata Direktur Utama TPS, Wahyu Widodo, dalam keterangan resmi, Selasa (18/4/2023).

Ia menambahkan, untuk peti kemas impor menjadi prioritas lantaran diprediksi akan terjadi penumpukan dengan diberlakukannya pembatasan operasional angkutan barang.

Entitas milik PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) itu tetap mengoptimalkan kegiatan operasional selama libur Lebaran. Langkah ini bentuk service excellent dengan tetap memperhatikan kesempatan melaksanakan ibadah

“Tahun ini kami pastikan operasional berjalan normal, pelayanan hanya libur di hari pertama Lebaran untuk memberikan kesempatan teman-teman operasional beribadah,” kata pria yang akrab disapa Wewe ini.

Blok internasional telah dilengkapi dengan plug reefer sebagai langkah antisipasi lonjakan arus barang. (foto: TPS for jatimnow.com)Blok internasional telah dilengkapi dengan plug reefer sebagai langkah antisipasi lonjakan arus barang. (foto: TPS for jatimnow.com)

Baca juga:
IPC TPK Melepas Keberangkatan Peserta Mudik bersama BUMN Pelindo

TPS memprediksi tren arus peti kemas akan meningkat, seiring seiring makin besarnya permintaan komoditas barang konsumsi dalam negeri. Hal ini tercermin dari menggeliatnya throughput peti kemas di TPS di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Arus petikemas selama Maret tercapai 123.720 TEU’s atau naik 16,68 persen dibandingkan bulan Februari yang mencapai 101.090 TEU’s.

Kenaikan arus peti kemas internasional juga terjadi di TPS. Di mana arus peti kemas internasional Maret lalu mencapai 311.260 TEU’s, atau naik 0,13 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 311.660 TEU’s.

Wahyu juga menyampaikan bahwa menjelang Lebaran komoditi menggunakan reefer container akan meningkat. Berdasrakan data dari TPS, kebutuhan pokok pangan banyak menggunakan peti kemas berpendingin pada week 22-23 atau periode 9-22 April 2023.

Baca juga:
Terminal Teluk Lamong Kejar Target di 2024, Boyong 2 RTGC dari Tanjung Priok

“Kami telah menyediakan sebanyak 1.448 unit reefer plug, sebagai antisipasi peningkatan jumlah kebutuhan di TPS. Kami pastikan semuanya aman,” Wahyu menambahkan

TPS segera memberlakukan Single Truck Identification Data (STID) yang sudah disosialisasikan sejak Senin (17/4). Informasi ini sesuai mandatori dari Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, yang diberlakukan mulai 2 Mei 2023.