Pixel Codejatimnow.com

2 Laka dalam Dua Pekan di Miagan Jombang, Polisi Beber Analisa

Editor : Rochman Arief  Reporter : Elok Aprianto
Kondisi motor warga Tulungagung yang meninggal saat melintas Miagan, Mojoagung, Jombang. (foto: Elok Aprianto).
Kondisi motor warga Tulungagung yang meninggal saat melintas Miagan, Mojoagung, Jombang. (foto: Elok Aprianto).

jatimnow.com - Dua kecelakaan lalu lintas di tempat yang sama di Kabupaten Jombang dalam dua pekan terakhir menjadi perhatian serius. Masalahnya kecelakaan terjadi di jalan raya, Desa Miagan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang sempat membawa korban meninggal.

Kecelakaan pertama melibatkan empat kendaraan dan mengakibatkan lima penumpang bus mengalami luka-luka pada 2 April 2023 lalu.

Kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun adalah Mitsubishi pikap L300 dengan nopol S 8270 NH, bus Sugeng Rayahu nopol W 7483 UP, dan bus Harapan Jaya nopol AG 7984 UR. Satu kendaraan lain adalah truk Mitsubishi dengan nopol N 8771 U.

Sedangkan laka lantas terbaru, dialami pemudik asal Tulungagung, yang tewas usai terlindas truk gandengan, Senin (17/4/2023).

Atas adanya peristiwa tersebut, petugas Satlantas Polres Jombang melakukan beberapa upaya, termasuk memetakan daerah rawan laka.

"Daerah rawan laka, ada di sepanjang jalur yang ada di Kecamatan Mojoagung dan Kecamatan Perak, dan tadi malam laka langsung mati," ungkap, Kasat Lantas Polres Jombang, AKP Rudi Purwanto, Selasa (18/4/2023)

Ia menyebut, kecelakaan lalu lintas ini dipicu beberapa faktor, termasuk pengguna jalan kurang waspada sehingga berakibat fatal.

"Rata-rata pemicunya kurang konsentrasi. Terus tidak menjaga kecepatan kendaraan. Rata-rata pengendara sepeda motor yang mengalami laka akibat melaju kecepatan tinggi," lanjut Rudi.

Baca juga:
Polisi Selidiki Kematian Petinju Porprov Jatim 2023 asal Bondowoso

Kondisi pikap yang ringsek saat laka beruntun di Miagan, Mojoagung, Jombang. (foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)Kondisi pikap yang ringsek saat laka beruntun di Miagan, Mojoagung, Jombang. (foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

Analisa laka lantas lainnya disebabkan lampu penerangan PJU yang kurang terang, yang bisa mengganggu pengguna jalan. Hal yang tak kalah penting adalah etika berkendara di jalan yang kurang kurang dipahami pengemudi.

Etika berkendara bagi pengguna jalan, lanjutnya, menjadi faktor paling utama penyebab laka lantas. Rudi mengingatkan agar etika di jalan harus diperhatikan agar tidak mencelakakan diri sendiri dan orang lain.

Untuk mengantisipasi lakalantas di jalur rawan laka, ia mengaku petugas akan memasang garis lurus mulai dari simpang tiga Mojotrisno hingga Ringroad JCI Mojoagung.

Baca juga:
Fakta Baru Mayat Mutilasi di Jombang, Seluruh Isi Perut Hilang

"Kita akan pasang garis berupa tali tambang dan barier, mulai dari Mojotrisno. Ini untuk memutus kendaraan yang dari selatan karena kita alihkan menuju ke barat dan putar balik di bupass. Kalau yang dari barat harus puter dulu di ringroad," bebernya.

Pihaknya juga mengimbau pada para pengguna jalan yang akan mudik lebaran dan melewati jalur rawan laka, agar selalu berdoa.

"Yang pertama banyak berdoa, cek kendaraan secara utuh. Selanjutnya cek kesehatan fisik, apakah badan siap untuk berkendara atau tidak, dan membawa bekal secukupnya sesuai volume kendaraan. Terakhir, bila capek lebih baik istirahat, di tempat-tempat yang disediakan selama mudik lebaran," pungkasnya.