Pixel Codejatimnow.com

Polres Jombang Gandeng Polda Jatim, Tangani Ujaran Kebencian ASN BRIN

Editor : Rochman Arief  Reporter : Elok Aprianto
Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat. (foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat. (foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kasus ujaran kebencian yang membelit peneliti astronomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin, masih menggelinding. Bahkan, penyidik dari Satreskrim Polres Jombang melakukan koordinasi dengan Polda Jawa Timur, untuk menangani kasus tersebut.

Kapolres Jombang, AKBP Moh Nurhidayat menjelaskan kasus yang diadukan warga Muhammadiyah ke Polres Jombang terkait ujaran kebencian yang dilakukan Andi Pangerang Hasanuddin (APH) masih diproses.

"Kemarin (Selasa 25 April) kita lakukan pemeriksaan terhadap terduga APH, sudah kita mintai keterangan, dan memang beliaunya sudah mengakui," ungkap AKBP Moh Nurhidayat, Rabu (26/4/2023).

Ia menambahkan perkembangan kasus ini sudah dikoordinasikan dengan Polda Jatim, karena ada beberapa laporan dan petunjuk dari lembaga yang lebih tinggi.

Apakah nantinya akan ditarik ke Polda Jatim ataukah ke Mabes Polri. Menurutnya, koordinasi ini diharapkan ada satu kesatuan laporan maupun penanganan.

Sejauh ini status dari Andi Pangerang Hasanuddin masih sebatas saksi atas kasus ujaran kebencian terhadap warga Muhammadiyah.

Baca juga:
Sekum PP Muhamadiyah di UMM: Jadikan Ramadan Momen Berkontribusi Sosial

"Masih saksi dulu ya, karena ini masuknya ke kita bersifat pengaduan masyarakat. Nanti kalau sudah dilakukan gelar perkara naik ke sidik kita akan buat laporan polisi dan akan kita naikkan statusnya," bebernya.

Moh Nurhidayat menambahkan di dalam penanganan sebuah perkara, polisi dihadapkan dengan standar operasional prosedur (SOP). Hal ini membuat para penyidik perlu berhati-hati dalam menangani perkara yang dilaporkan masyarakat.

Sementara itu, status Andi Pangerang Hasanuddin sebagai ASN memudahkan polisi melakukan rangkaian pemeriksaan terkait kasus dugaan ujaran kebencian ini.

Baca juga:
Peringati Hari Pendengaran Dunia, PD Muhammadiyah Gresik Gelar Srawung Budaya

Sejalan dengan itu, pihaknya telah melakukan berkoordinasi dengan warga Muhammadiyah di Kabupaten Jombang, dan meminta menjaga kamtibmas agar tidak terprovokasi.

"Kami sudah koordinasi dengan teman-teman PD Muhammadiyah Jombang. Alhamdulilah lancar dan ada sinergitas untuk menjaga Kamtibmas untuk meredam isu-isu provokasi," ujarnya.