Pixel Codejatimnow.com

Mencicipi Olahan Tawon Vespa Khas Suku Osing Banyuwangi

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Eko Purwanto
Olahan tawon vespa khas Suku Osing Banyuwangi (Foto-foto: Eko Purwanto/jatimnow.com)
Olahan tawon vespa khas Suku Osing Banyuwangi (Foto-foto: Eko Purwanto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Suku Osing Banyuwangi dikenal akan tradisi budaya dan kulinernya yang khas dan unik. Mewakili kuliner, ada olahan berbahan Tawon Vespa, yang biasa disebut warga lokal dengan nama Tawon Ndas.

Dikenal ekstrem, olahan ini justru digandrungi dan dinanti semua kawula saat disandingkan bareng bumbu pilihan. Bumbu yang dipakai sangat sederhana dan mudah didapat.

Lebih sering dimasak berkuah mirip sop, yang disebutkan masyarakat Osing seperti masakan sayur 'uyah asem' atau dewasa ini dikenal dengan nama 'sayur kesrut'.

"Saya masak memakai bumbu sayur kesrut, kalau di sini dikenal dengan nama uyah asem," ujar Sumini (60), warga Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran, Senin (1/5/2023).

Bumbu kesrut sekilas mirip bumbu yang digunakan pada olahan sayur asem. Bumbu utamanya pun sederhana, terdiri dari cabai rawit, cabai merah besar, blimbing wuluh atau asem wadung, bawang merah, daun bawang, terasi, gula dan garam.

Meski bumbunya sederhana, tetapi cita rasa yang ditawarkan sangat maknyus.

Perpaduan rasanya gurih, asam, manis, dan pedas membuat tawon vespa sangat nikmat di lidah. Ditambah lagi kuah bening yang segar. Tawon vespa sangat pas jika disajikan saat hujan atau mendung.

"Paling pas disajikan saat hujan-hujan gini, disandingkan dengan wedang jahe tambah maknyus," ucap Sumini.

Kendati nikmat dan biking lidah bergoyang, olahan ini terbilang susah-susah gampang. Bukan cara mengolahnya, melainkan bahan bakunya, yakni tawon vespa.

Baca juga:
Bakso Berkuah Rawon di Sidoarjo Ternyata Rasanya Maknyus, Mau Coba?

Proses pencariannya terbilang membutuhkan tenaga ekstra karena hewan ini dikenal agresif. Hermawan (45), salah satu pemburu tawon vespa mengatakan, butuh ekstra kehati-hatian saat menaklukkannya mengingat sarangnya berada di dalam tanah.

"Tawon ini terkenal sangat agresif, dan jika diganggu, mereka akan menyerang dengan ganas," ujar Hermawan.

Untuk itu, lanjut Hermawan, dirinya memakai alat seperti obor dan kapas yang sudah diberi bensin serta alat berupa bambu yang panjang agar tidak terlalu dekat jika diraih.

"Tawon vespa biasanya tidak terlihat jika sarangnya ada di dalam tanah, dan posisinya sulit dijangkau. Jadi pakai obor dan kapas yang dililitkan ke bambu panjang supaya bisa menjangkau (tawon vespa) dalam tanah," jelas dia.

Setelah menunggu beberapa menit, tawon yang berada di dalam sarang menjadi lemah, sehingga Hermawan dapat mengambilnya dengan mudah.

Baca juga:
Video: Kuliner Soto Otot Legendaris di Jimerto

Ketika sudah mendapat buruan berupa tawon vespa, Hermawan langsung mulai membersihkannya. Lalu, memisahkan tawon tua dari yang masih muda bahkan yang masih menjadi larva.

Menurut Hermawan, biasanya larva tawon vespa berwarna putih kekuningan. Larva ini yang nantinya diolah dengan bumbu kesrut.

"Yang tua biasanya digoreng terlebih dahulu. Baru disajikan dengan bumbu kesrut. Sedangkan yang larva langsung dimasak," tandasnya.