jatimnow.com - Era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi suatu keharusan bagi lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan harus mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar dan mengembangkan karyawan dengan keterampilan dan pengetahuan sesuai kebutuhan. Perlunya dilakukan manajemen SDM pada lembaga pendidikan untuk mempertahankan keunggulan kompetitif dan memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas.
Keberadaan sumber daya alam yang melimpah tidak akan memberikan manfaat maksimal jika tidak didukung oleh peran SDM yang sesuai. Sekalipun teknologi dan mesin canggih dapat memberikan efisiensi dan kemajuan dalam produksi, penting bagi organisasi untuk memiliki SDM yang memiliki keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi yang sesuai. Artinya, manusia memainkan peran penting sebagai pengelola organisasi dalam menghadapi tantangan khususnya pada organisasi lembaga pendidikan dalam menciptakan perubahan, meningkatkan kualitas pendidikan, dan memajukan lembaga pendidikan secara keseluruhan.
Pengembangan SDM bukan hanya sekedar memberikan pelatihan dan pengajaran, namun juga melibatkan proses pengenalan,pemahaman, dan penerapan nilai-nilai organisasi. Manajemen pengembangan SDM dalam lembaga pendidikan ditujukan untuk memastikan keberhasilan dan kemajuan lembaga tersebut. Dalam konteks ini, pengembangan SDM berfokus pada upaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi para tenaga kependidikan.
Sebagai lembaga pendidikan, membutuhkan figur yang tepat pada tempat yang tepat. Demi menciptakan SDM yang memiliki visi dan misi sesuai dengan lembaga pendidikan, memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi, salah satu aspek yang perlu ditunjang adalah dengan adanya mapping tenaga kependidikan. Mapping tenaga kependidikan merupakan langkah awal dalam pengelolaan sumber daya manusia dalam lembaga pendidikan. Dengan melakukan mapping, lembaga pendidikan dapat menjaga keutuhan keutuhan SDM yang tepat dengan menempatkan jobdesk dan keterampilan yang sesuai.
Mapping tenaga kependidikan melibatkan identifikasi dan analisis terhadap kualifikasi, keterampilan, kompetensi, dan pengalaman kerja setiap individu di dalam lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan wajib menempatkan posisi sesuai dengan keahilan, pengalaman, dan minat individu. Pengalaman seseorang dalam suatu organisasi melibatkan unsur-unsur modal yang berperan dalam pekerjaan mereka.
Unsur-unsur modal dalam konteks ini antara lain unsur teknologi, unsur manajemen dan peraturan-peraturan terkait sumber daya manusia.
Baca juga:
Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya, 25 Orang Ditangkap
1. Unsur teknologi
Kemajuan teknologi memberikan akses ke alat dan sistem yang membantu meningkatkan
efisiensi, produktivitas, dan kualitas kerja. Penerapan teknologi yang tepat dapat membantu tenaga kerja dalam melaksanakan tugas-tugas mereka dengan lebih baik, mengurangi beban kerja yang tidak perlu, dan meningkatkan efektivitas kerja secara keseluruhan.
2. Unsur Manajemen
Manajemen yang efektif mencakup kepemimpinan yang kuat, pengorganisasian yang baik, pengawasan yang adil, dan pengembangan karyawan. Manajemen yang baik juga membantu menciptakan budaya kerja yang kolaboratif dan memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Peraturan-peraturan terkait Sumber Daya Manusia
Peraturan-peraturan terkait SDM, seperti peraturan-peraturan yang transparan, adil, dan konsisten membantu menciptakan lingkungan kerja yang stabil, menyediakan jaminan hak-hak
karyawan, dan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap individu. Implementasi peraturanperaturan yang baik juga membantu dalam pengembangan karier, peningkatan keterampilan, dan pengakuan atas prestasi kerja.
Baca juga:
Menteri ATR/BPN - PWNU Jatim Teken Kerja Sama Sertifikat Tanah Wakaf
Ketika organisasi memiliki peraturan-peraturan yang jelas dan tegas penting untuk mentaati dan mengerjakan peraturan tersebut secara konsisten untuk memastikan keadilan, keamanan, dan keberlanjutan operasional organisasi. Adanya peraturan-peraturan yang rumit dan rigid dalam organisasi juga memerlukan konsistensi dalam penerapannya. Konsistensi yang dipegang dan didukung oleh SDM memiliki dampak positif pada kemajuan organisasi dalam menerapkan nilai-nilai, praktik, dan kebijakan organisasi, membantu membangun budaya yang kuat, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, membangun kepercayaan dan reputasi organisasi, serta mendorong pertumbuhan dan pengembangan.
Demi mencapai tujuan lembaga pendidikan yang baik, penting bagi SDM di dalamnya untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang asas perjuangan organisasi, mendapatkan pelatihan dan pembinaan yang tepat, menerima pengakuan dan penghargaan, serta melalui evaluasi kinerja yang teratur. Dalam menghadapi kehidupan yang serba tidak pasti, generasi milenial memiliki potensi besar untuk menjadi
harapan organisasi. Bagaimana sumber daya manusia di dalamnya mampu konsisten, patuh terhadap kesepakatan, dan asas perjuangan organisasi, keterbukaan terhadap perubahan, kreativitas, kolaborasi, fokus pada tujuan yang bermakna, dan kemampuan beradaptasi dengan teknologi, dan dapat memberikan kontribusi berharga dalam menghadapi tantangan dan mencapai keberhasilan organisasi.
Penulis adalah: Ketua Yayasan Peguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, J.SUBEKTI, S.H., M.M.