jatimnow.com - Pembayaran pelunasan biaya calon jemaah haji (CJH) di Kabupaten Jombang, diperpanjang. Tak tanggung-tanggung, perpanjangan pelunasan biaya ke Tanah Suci itu diperpanjang hingga 3 kali.
Kepala Kemenag Kabupaten Jombang, Muhajir menjelaskan saat ini ada perpanjangan pelunasan biaya haji, dan perpanjangan ini merupakan perpanjangan pelunasan ke 3 bagi CJH.
"Sekarang ini perpanjangan pelunasan biaya jemaah haji yang ke 3. Diperpanjang nanti sampai tanggal 19 Mei, pukul tiga sore," ungkapnya, Senin (15/5/2023)
Ia mengatakan sebelumnya sudah dilakukan perpanjangan pelunasan biaya haji, terhitung sudah dua kali.
"Kalau yang awal dulu kan pelunasan itu sampai 5 Mei, kemudian akhirnya ada perpanjangan sampai tanggal 12 Mei, dan sekarang diperpanjang lagi sampai 13 Mei 2023," jelasnya.
Ia mengatakan data jemaah haji cadangan sekarang yang dilakukan perpanjangan pelunasan ada sekitar 236 orang.
"Di pelunasan yang pertama, cadangan kita ada 95 orang jemaah haji. Yang ke dua ada 41 orang jamaah haji, dan yang ke tiga ada 236 orang," paparnya.
Dengan adanya cadangan jemaah haji tersebut, secara otomatis kuota CJH asal Kabupaten Jombang, bertambah jumlahnya.
"Kuota haji kita, kalau kita lihat dari awal bertambah dari semula 1210, kemudian menjadi 1251 dan kemudian ada tambahan 236 orang maka menjadi 1487 jemaah," bebernya.
Baca juga:
Luluk - Lukman Sowan Kiai Ahmad Hasan Jombang, Direstui Menang Pilgub Jatim
Saat ditanya apakah yang menjadi alasan para CJH tidak melakukan pelunasan biaya haji ke Tanah Suci.
Ia mengatakan berdasarkan hasil koordinasi dengan para kepala KUA, diketahui beberapa faktor penyebab CJH tidak melakukan pelunasan biaya haji.
"Ada banyak alasan, dan banyak faktor. Saat dikunjungi masing-masing kepala KUA ditemukan calon haji sudah wafat, dan pihak keluarga belum melaporkan ke kantor," katanya.
"Ada juga yang sakit permanen, jadi gak bisa berangkat, ada juga yang menunggu mahromnya. Ada yang karena menyusui, ada juga yang memang karena pembatalan ya karena kemarin ada pembatasan usia jadi mereka lebih memilih membatalkan dan ikut haji khusus atau umrah," sambungnya.
Ketika disinggung adakah alasan para CJH tidak melakukan pelunasan lantaran ongkos biaya haji naik. Ia menyebut kalau CJH yang beralasan tidak bisa melunasi pembayaran karena ongkos naik, jumlahnya tidak banyak.
Baca juga:
Pj Bupati Jombang Ajak Petani Tembakau di Kabuh Kembangkan Kawasan Industri Sigaret
"Tidak banyak prosentasinya. Tapi ada, yang menyampaikan alasannya karena finansial tidak banyak jumlahnya. Yang paling banyak yang menulis mahromnya itu tadi, penggabungan suami istri, penggabungan orang tua anak, itu yang paling banyak," ucapnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya mengaku bekerjasama dengan para kepala KUA di wilayah Kabupaten Jombang. Di mana nantinya para kepala KUA akan mendatangi para CJH dan akan melakukan komunikasi lebih lanjut.
"Hari ini kita mengundang seluruh kepala KUA se-Jombang. Kita kasih data CJH, dan kita siapkan suratnya agar teman-teman bisa segera berkunjung ke rumah jemaah yang diperpanjang pelunasan biaya hajinya. Dan kita sampaikan mereka (CJH) bisa melakukan pelunasan sampai tanggal 19 nanti," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga akan menggandeng pihak imigrasi untuk membuka pelayanan paspor di kantor Kemenag Jombang. "Kita juga berkerjasama dengan Kanim (kantor imigrasi Kediri) agar nanti ada pelayanan pasporing di Kemenag Kabupaten Jombang," pungkasnya.