jatimnow.com - Gencarnya respons masyarakat terhadap Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang diapresiasikan dalam berbagai bentuk kegiatan positif tak selamanya berbuah manis. Hal itu seperti dialami oleh seniman asal Jogjakarta, Sambi Bagaskara.
Saat hendak menyosialisasikan Ganjar Pranowo lewat musik, Sambi sapaan akrabnya harus mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari oknum Satpol PP Kota Surabaya, Jumat (26/5/2023) malam.
Pria asal Sleman ini diamankan oleh enam orang petugas satpol PP saat hendak melakukan performing art bermain musik di kawasan Jalan Tunjungan.
"Pas mau bernyanyi sosialisasi Pak Ganjar saya dimarahi dan dibawa petugas satpol PP ke kantor," kata Sambi.
Saat diamankan itu, ia sempat bertanya bagaimana peraturan untuk melakukan performing art di kawasan legend tersebut. Bukannya mendapat penjelasan, pria kelahiran tahun 1973 ini mengaku dibentak saat dibawa ke kantor satpol PP untuk diperiksa.
Bahkan, dalam proses pemeriksaan selama hampir 30 menit, relawan pemenangan Ganjar Pranowo asal Jawa Tengah ini mengaku juga dibentak oleh petugas yang memeriksa.
Baca juga:
Relawan Ganjar-Mahfud Mojokerto Paparkan Program Kerja lewat Bantengan
"Saya bahkan dikatakan kamu orang Jogja tidak tahu etika. Padahal saya bertanya secara baik aturanya bagaimana," jelasnya.
Sambi sangat menyayangkan dengan sikap arogansi oknum yang membawanya. Ia tergerak untuk menyosialisasikan Ganjar Pranowo dengan tugas dan misi khusus. Termasuk di Surabaya lantaran pemimpin kota berasal dari PDI Perjuangan.
"Sangat disayangkan," ujar pria berambut putih dan berkacamata itu.
Baca juga:
Relawan Jatim Beragam di Tulungagung Ajak Lestarikan Campursari
Meski begitu, setelah menjalani pemeriksaan identitas, Sambi diperbolehkan pulang dan diminta untuk tidak lagi melakukan performing art.
Sementara, pihak Satpol PP Kota Surabaya menyatakan proses pemeriksaan terhadap Sambi hanya sebatas peringatan dan teguran.
Seniman tersebut dianggap menyalahi aturan lantaran mengamen di kawasan steril dari pengamen dan pengemis.
"Karena terpantau dari CCTV orangnya ngamen di kawasan steril. Sehingga kami periksa. Tapi sudah dipulangkan," kata salah seorang petugas Satpol PP Kota Surabaya.