Pixel Codejatimnow.com

Tanah Gerak di Wonosalam Jombang Berdampak Rumah Warga Rusak

Editor : Aris Setyoadji  Reporter : Elok Aprianto
Dinding rumah warga yang rusak akibat tanah gerak.(Elok Aprianto/jatimnow.com))
Dinding rumah warga yang rusak akibat tanah gerak.(Elok Aprianto/jatimnow.com))

jatimnow.com - Akibat tanah gerak yang terjadi di Dusun Sumberlambong, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, beberapa rumah warga mengalami kerusakan.

Kerusakan mulai dari dinding rumah, teras rumah hingga lantai rumah warga setempat. Hal ini dialami oleh 10 warga yang memiliki rumah di dusun tersebut. Selain itu ada juga warga yang memilih meninggalkan rumah lantaran takut bila nanti rumahnya ambruk.

Sugito (52), salah satu warga setempat, yang rumahnya mengalami retak-retak, menceritakan, sejak dua pekan lalu tepatnya saat hujan terus mengguyur wilayah setempat, terdengar suara retakan tanah, dan hal itu membuat sejumlah warga panik.

"Ini sudah terjadi tiga kali, tapi yang kali ini yang parah sampai kerusakan retaknya itu tambah membesar dan melebar. Ya setiap hujan, kan sekarang di wilayah sini cuaca beberapa hari ini ekstrem.

Jadi ya kami khawatir dan takut kalau pas hujan saat malam hari itu," ungkapnya, Sabtu (27/5/2023).

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, ia mengaku lebih memilih menempatkan barang-barang berharga miliknya dalam sebuah tas. Sehingga pada saat terjadi bencana pihaknya, bisa lebih mudah dan cepat untuk mengungsi.

"Berkas berkas penting, barang barang berharga sudah saya amankan. Ya buat antisipasi kalau hujan lebat gitu, bisa cepat lari cari tempat ngungsi. Soalnya ya takut kalau pas hujan deras di dalam rumah itu, ya bunyinya kretek-kretek seperti' mau geser dan retak gitu," jelasnya.

Baca juga:
Akademisi Rekomendasikan Dusun Brau Kota Batu Ditanami Pepohonan, Ini Alasannya

Lebih lanjut ia mengatakan, bila dihitung jumlah kerusakan yang ada di rumah miliknya semakin banyak. Mulai dari dinding tembok, hingga lantai rumah juga mengalami kerusakan.

"Kalau harapannya semoga cepat aman dan dijauhkan dari segala bala dan musibah, tidak ada bencana alam gitu. Tapi untuk antisipasi itu kan harus ada, makanya kami nunggu dari pihak pemerintah yang katanya masih survey dan bangun tenda untuk bantuan dan antisipasi bencana alam itu," bebernya.

Sementara itu, Kepala Desa Sambirejo, Sungkono memastikan jika terdapat 10 rumah warga setempat yang keretakan pada rumahnya cukup parah. Dan kini masih dalam tahap survei dan penelitian oleh pihak-pihak terkait.

Baca juga:
Pemkab Ponorogo Minta Bank Restrukturisasi Kredit Warga Terdampak Tanah Retak

"Masih proses survey dan penelitian. Sudah ada dua tenda yang dibangun dari Kementrian Sosial dan BPBD Jatim di sekitar tanah yang gerak. Sementara ini ada 10 rumah warga yang terdampak alami retak. Kalau yang dilaporkan lebih dari jumlah itu, tapi cuma retak biasa," jelasnya.

Ia mengaku untuk sementara ini, tenda yang didirikan Kemensos dan BPBD Jatim, untuk dijadikan dapur umum.

"Satu tenda dimanfaatkan sebagai dapur bantuan kebutuhan makanan. Sementara satu tenda lainnya diperuntukkan petugas yang siap siaga mengantisipasi terjadinya tanda-tanda bencana saat cuaca ekstrim saat ini," pungkasnya.