jatimnow.com - Festival mangrove Jawa Timur ke-4 digelar di Trenggalek. Pancer Cengkrong dipilih menjadi tempat festival ini.
Hadir dalam kegiatan itu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin. Beberapa rangkaian kegiatan mulai dari tebar benih ikan, lepas burung dan juga menanam mangrove menandadi pembukaan festival ini.
Festival tersebut digelar dari kebiasaan Khofifah menanam mangrove dengan berbagai komunitas. Merasakan dampak positifnya kemudian mantan Mensos itu mencoba maksimalkan dengan menggelar festival mangrove.
"Kita memang secara rutin melakukan penanaman mangrove. Rasanya hampir di semua titik dimana hutan mangrove kita sudah sempat menanam bersama banyak komunitas. Akhirnya kita putuskan untuk maksimalkan hilirisasi dari apa yang bisa kita bangun ketika ekosistem mangrove itu sudah terbentuk," ujar Khofifah, Sabtu (27/5/2023).
Menurut Khofifah, penanaman mangrove ini selalu diikuti dengan penaburan bibit ikan dan pelepasan burung. Hal ini menandai habitat ekosistem lingkungan. Dengan konsep ekologi ini, diharapkan dapat diikuti dengan edu wisata dan ekonomi. Konsep ini juga menjadi bagian dari kontribusi Jatim untuk oksigen Indonesia dan dunia.
Baca juga:
Mas Ipin Dampingi Khofifah Kampanye di Trenggalek, Gus Hans: Kita Bisa Nilai
"Maka di setiap proses penanaman mangrove selalu saya menyampaikan ayo sedekah oksigen. Karena sangat banyak telaah secara saintifik bahwa mangrove ini mampu menyerap karbon sampai 5 kali lebih besar dari pada tanaman yang ada di daratan. Ketika memiliki efektivitas yang tinggi tentu ini adalah bagian yang dibutuhkan oleh dunia dari ekologi yang kita bangun semaksimal mungkin dari kontribusi yang melibatkan seluruh elemen masyarakat," tuturnya.
Kegigihan Khofifah ini mendapatkan pujian dari Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin. Menurutnya, setiap kunjungan Khofifah selalu konsen terhadap lingkungan hidup.
Baca juga:
Mas Ipin Dampingi Khofifah Kampanye di Trenggalek, Acungkan 2 Jari
Khofifah juga selalu mengingatkan peningkatan ekonomi masyarakat. Festival mangrove tidak dapat dilihat dari sisi ekologi saja. karena ini juga di display beberapa produk hilirisasi.
"Termasuk potensi blue ekonomi tanpa harus mengekstraksi apapun dengan potensi wisata. Ini sudah jalan dan beliau merasakan bagaimana rasanya di dermaga, keindahan di jembatan JLS dan sebagainya," pungkasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-59112-festival-mangrove-ke4-jatim-digelar-di-trenggalek