jatimnow.com - Salah satu dampak positif pandemi Covid-19 adalah banyak bermunculan aplikasi yang menunjang guru dalam memberikan materi pelajaran. Salah satunya Bytello Class. Aplikasi itu turut dikembangkan oleh Maxhub.
Dalam mendukung aplikasi itu, mereka menggunakan alat Interactive Flat Panel Display. Bentuknya seperti televisi. Menggunakan layar sentuh (touch screen) yang sangat sensitif. Layar itu memungkinkan untuk terjadinya interaksi dengan handphone atau tablet secara wireless.
Alat itu juga dikenal sebagai papan tulis pintar. Penggunaan alat ini diklaim merangsang stimulus siswa untuk belajar. Termasuk membantu orang tua memantau kegiatan anaknya di dalam kelas dari rumah.
Alat itu dilengkapi beberapa aplikasi dan game yang membantu pembelajaran. Sehingga, selain bisa digunakan untuk pembelajaran secara online, bisa juga digunakan untuk belajar secara on site. Alat itu dipamerkan di hadapan guru dan pengelola sekolah.
"Ini sangat membantu. Karena bisa connect dengan gadget siswa,” kata Wakil Direktur Pendidikan PPPK Petra Rinto Rukmi, dalam siaran resmi yang diterima jatimnow.com, Kamis (8/6/2023).
Menurutnya, penggunaannya tersebut cukup membantu merangsang pembelajaran di kelas. Beberapa fiturnya juga membuat tenaga pengajar terbantu. Bahkan tidak perlu membawa laptop ke sekolah.
Baca juga:
39,17 Persen Anak di Surabaya Menderita Refraksi Mata
Sementara itu, Digital Solution Executive dari PT. Aneka Cipta Total Solusindo Samuel Dian Pramana mengatakan, papan layar pintar itu dibuat bukan hanya membantu para guru dan siswa. Tapi juga untuk para wali murid yang di rumah. Sebab, melalui QR code atau email, mereka bisa menerima record materi apa saja yang disampaikan di kelas dari rumah.
Rekaman yang diterima tidak hanya semua yang ditulis guru atau materi. Melainkan suara dan video yang terjadi di kelas. Kamera di alat itu juga otomatis mencari sumber suara. Sehingga bisa menampilkan siapa saja siswa yang aktif.
"Setiap pembelajaran akan terekam dalam sebuah file. Ini juga bisa digunakan secara offline. Walau memang lebih maksimal ketika digunakan secara online," kata Samuel di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya.
Baca juga:
Serunya Ratusan Anak-anak Banyuwangi Bermain Permainan Tradisional
Menurutnya, di beberapa negara, alat tersebut sudah banyak digunakan di sekolah-sekolah. Bahkan, sebelum pandemi. Alat itu dikembangkan sejak 2017 lalu. Namun, baru kemarin dikenalkan kepada publik di Surabaya.
“Di Jakarta, beberapa sekolah sudah menggunakan,” ucapnya.