Pixel Code jatimnow.com

Bersih-bersih Sungai Ngrowo Tulungagung, Sampahnya Ancam Kehidupan Ikan

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Bramanta Pamungkas
Relawan memilah sampah yang dibersihkan dari sungai, relawan mengambil sampel air. (Foto-foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Relawan memilah sampah yang dibersihkan dari sungai, relawan mengambil sampel air. (Foto-foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Puluhan relawan melakukan aksi pembersihan di aliran Sungai Ngrowo, yang berada di Desa Mangunsari, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Sampah plastiknya mengancam kehidupan biota-biota, termasuk ikan-ikan di Sungai Ngrowo.

Mereka mengangkat sampah di dalam dan bantaran sungai. Relawan ini juga memeriksa kadar oksigen larut air di sungai tersebut. Hasilnya kadar oksigen berada di bawah ambang batas yang telah ditetapkan.

Deputi Ekstrenal dan Kemitraan Yayasan Ecoton, Azis mengatakan kegiatan ini diikuti oleh gabungan komunitas. Mereka menyusuri sungai sejauh 1 kilometer untuk membersihkan sampah. Kegiatan ini juga merupakan bentuk kepedulian pegiat lingkungan untuk mewujudkan sungai yang bersih dan sehat.

"Sekaligus merupakan bentuk edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga sungai Ngrowo," ujarnya, Senin (12/6/2023).

Dalam kegiatan ini, mereka mengambil sampel untuk mengetahui kualitas air di sungai Ngrowo. Berdasarkan pemeriksaan kadar larut oksigen dalam air di sungai tersebut hanya mencapai 2.2 mg/L.

Angka tersebut sangat rendah dan di bawah standar. Idealnya kadar larut oksigen berada di angka 5 mg/ L. Rendahnya kadar oksigen ini menyebabkan banyak ikan yang mati.

"Tadi kita menemukan ikan sapu-sapu yang mengambang, beberapa ikan tampak naik ke atas untuk mendapatkan oksigen." tuturnya.

Baca juga:
Ratusan Atlet Sepeda Ikuti Ajang Balap Hell2Man di Tulungagung

Selain itu, hasil uji mikroplastik di Sungai Ngrowo didapatkan total 111 partikel / 50 liter air yang didominasi oleh mikroplastik fiber sebesar 56%, filamen 23%, dan fragmen 22%.
Mikroplastik fiber berasal dari serpihan tekstil dapat berasal dari limbah hasil cucian baju, mikroplastik filamen berasal dari plastik tipis seperti kresek dan bungkus makanan, mikroplastik fragmen berasal dari plastik tebal seperti sachet.

"Masih banyak drainase limbah domestik yang menuju ke sungai ngrowo, kemudian juga banyak timbulan sampah di bantaran Sungai Ngrowo dan didominasi oleh plastik sekali pakai. Hal ini bisa memberikan ancaman terhadap keberlangsungan biota-biota sungai termasuk ikan," terangnya.

Baca juga:
Viral Temuan Jenazah di Tulungagung, Korban Pembunuhan?

Hasil kegiatan ini akan dilaporkan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung, dan Gakkum Jabalnusra yang ada di Surabaya. Sungai Ngrowo termasuk salah satu sungai yang mengalir ke DAS Brantas yang fungsinya di daerah hilir digunakan sebagai bahan baku PDAM Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo.

"Oleh karena itu, masyakarat memiliki peran yang sangat penting untuk ikut terlibat dalam menjaga kualitas air dan kelestarian ekosistem Sungai Ngrowo," pungkasnya.