Pixel Codejatimnow.com

Balita Ponorogo Idap Tumor Mata, Menangis Tiada Henti usai Ayahnya Meninggal

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ahmad Fauzani
Muhammad Dimas Alfahri digendong ibunya. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Muhammad Dimas Alfahri digendong ibunya. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Balita berusia 2,5 tahun di Ponorogo mengidap tumor mata. Hal itu terjadi setelah ayahnya meninggal dunia dan ia menangis tiada henti hingga matanya bengkak.

Balita itu bernama Muhammad Dimas Alfahri warga Desa Kupuk, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo. Saat ini ia hanya tinggal bersama ibunya, Sri Wahyuni beserta 2 kakanya. Sang ayah yang telah meninggal dunia bernama Saji.

Kondisi Dimas sangat miris. Mata sebelah kiri terlihat membengkak bahkan seolah nyaris copot.

"Kondisi awal Dimas (Muhammad Dimas Alfahri) itu bagus. Berkembang layaknya anak lain,” ujar Muhammad Endro, paman dari Muhammad Dimas Alfahri, Senin (13/6/2023).

Dia mengaku Dimas semakin memburuk usai ditinggal bapaknya. Dari 50 hari yang lalu, hingga saat ini Dimas terus menerus menangis.

"Dimas nangis terus. Mungkin sedih bapaknya meninggal dunia. Lama-lama membengkak di mata lalu membesar sampai sekarang,” kata Endro.

Dia menerangkan, Dimas sudah diperiksakan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo. Untuk diagnosa, Endro tidak paham. Dimas juga harus dirujuk ke rumah sakit di Surabaya.

Baca juga:
Sub PIN Polio di Ponorogo Berhasil Lampaui Target, Ini yang Dilakukan Dinkes

“Ada surat-suratnya tapi ndak bisa baca tulisan dokter medis. Katanya tumor mata,” jelas Endro kepada media ketika ditemui di rumah milik orang tua Dimas.

Dia mengaku Dimas juga lebih rewel dibanding sebelumnya. Sesekali meminta untuk pergi ke rumah neneknya yang tidak jauh dari rumah mereka. Tetapi sampai sana minta kembali.

“Tetangga dan desa pun sudah turut tangan. Ada yang menggalang dana, ada yang memberi bantuan sembako. Untuk meringankan beban yang dialami adek,” urainya.

Baca juga:
Miris, Satu Balita Terdeteksi Terkena HIV di Ponorogo

Sementara kakak dari Dimas, Vivi Novitasari mengatakan hal yang sama. Adiknya awalnya baik-baik saja, tidak mengalami sakit mata.

“Sakitnya habis bapak meninggal dunia. Dibuat menangis matanya merah lama-lama membengkak. Pengennya adik cepat sembuh,” pungkas Vivi.