Pixel Codejatimnow.com

Pesan Bupati Trenggalek Mas Ipin saat Nyadran di Dam Bagong

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Bramanta Pamungkas
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin saat mengikuti prosesi Nyadran Dam Bagong. (Foto: Prokopim Pemkab Trenggalek/jatimnow.com)
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin saat mengikuti prosesi Nyadran Dam Bagong. (Foto: Prokopim Pemkab Trenggalek/jatimnow.com)

jatimnow.com - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengikuti upacara adat Nyadran Dam Bagong, di Kelurahan Ngantru. Dalam upacara dilakukan pelarungan kepala kerbau yang kemudian diperebutkan oleh warga.

Upacara tersebut digelar setahun sekali, setiap bulan Selo dalam sistem kalender Jawa. Warga menggelar upacara ini untuk memperingati jasa Adipati Menak Sopal yang telah membangun dam sehingga dapat mengairi area sawah mereka.

Rangkaian upacara adat diawali dengan kirab kepala kerbau dan tumpeng agung dari kawasan kampung menuju kompleks Makam Bagong, di Kelurahan Ngantru, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek. Selanjutnya warga bersama tokoh desa dan kepala daerah menggelar ziarah makam Ki Ageng Menak Sopal. Sementara potongan kepala kerbau beserta kulit dan tulang kerbau dibawa ke Dam Bagong untuk proses pelarungan.

Menurut Bupati yang akrab dipanggil Mas Ipin ini, semangat Nyadran adalah bersedekah dengan harapan mendapatkan berkah Allah SWT. Nyadran Dam Bagong sendiri merupakan bentuk penghormatan masyarakat atas perjuangan Ki Ageng Menak Sopal yang telah berjasa membawa kemakmuran masyarakat setelah membangun Dam Bagong. Terlebih Dam ini diyakini selain sebagai sumber pengairan pertanian, juga dapat menampung air ketika musim kemarau dan mampu mengendalikan banjir ketika musim penghujan.

"Ini prosesi nyadran sudah dilaksanakan. Semoga sedekahnya seluruh warga Desa Ngantru dan sedekahnya seluruh warga Desa Kerjo nanti dibalas oleh Allah dengan rejeki yang melimpah," ujarnya, Jumat (16/06/2023).

Baca juga:
Bupati Trenggalek Tinjau Pemulihan Cepat Banjir Bandang di Munjungan

Bagi Mas Ipin, kepala kerbau yang dilarung bermakna performa dalam menjalankan tugasnya. Sosok kerbau sendiri merupakan lambang hewan yang biasa berkerja keras. Performa dan kerja keras ini dibutuhkan dalam sebuah kesuksesan.

"Sebenarnya simbol kehormatan, kepercayaan. Jadi kalau membangun atau kita katakanlah sebagai pelayanan masyarakat, kepercayaan itu adalah segala-galanya," tuturnya.

Pemerintah saat ini sedang membangun Bendungan Bagong, yang berada di Desa Sumurup. Pembangunan ini masuk dalam proyek strategis nasional.

Baca juga:
Bupati Trenggalek Berangkatkan 7 Bus Balik Lebaran Gratis ke Surabaya

Mas Ipin menilai pembangunan Bendungan Bagong ini adalah replikasi dari Dam Bagong yang membawa banyak berkah bagi warga.

"Mari kita doakan pembangunan Bendungan Bagong yang saat ini dilaksanakan, masyarakat di sana juga yang mengikhlaskan bahwa kegiatan di sana bisa berjalan semoga diberi rizqi yang melimpah. Diberi kesabaran dan juga yang mengerjakan bisa tepat waktu dan semoga bisa segera termanfaatkan," pungkasnya.