jatimnow.com - Cuaca yang tidak menentu berpengaruh terhadap usaha produksi kerupuk Desa Puger Kulon, Kelurahan Puger, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember.
Rodiatus Soleha (30), salah satu pemilik usaha kerupuk tempe, menjelaskan cuaca tidak menentu berdampak terhadap usaha kerupuk yang telah dirintisnya selama 3 tahun ini.
"Cuaca tidak menentu berpengaruh terhadap produksi kerupuk tempe kami. Biasanya setiap hari bisa memproduksi 150 bal sekarang hanya 50 bal. Kualitas menjadi menurun, biasanya sehari bisa langsung kering. Tapi dengan musim seperti sekarang 2-3 hari baru kering," ungkapnya, Jumat (14/7/2023).
Satu bal kerupuk tempe produksi UD. Putra Madura milik Rodiatus seberat 5 kg dihargai Rp65 ribu. Terbuat dari bahan kedelai, tepung tapioka, tepung terigu dan bumbu.
Baca juga:
Jaga Daya Saing Perguruan Tinggi, UIN KHAS Jember Percepat Kenaikan Jabatan Dosen
Beruntung bahan baku mudah didapat dengan harga jual yang stabil, meskipun cuaca sedang tidak bersahabat.
Rodiatus berharap cuaca bersahabat dengan panas yang stabil agar dapat memenuhi permintaan pasar.
Baca juga:
Tanam 2000 Pohon, Rektor UIN KHAS Jember: Kontribusi Nyata Konservasi Lingkungan
Krupuk produksinya didistribusikan ke wilayah Jember, Kediri, Lumajang, Banyuwangi, Bondowoso, Surabaya, Lombok, Bali, Bandung, Mataram, Makasar dan lain sebagainya.