Pixel Codejatimnow.com

Tretes Prigen Curah Hujan Tinggi karena Gelombang Rossby dan MJO, Waspada Rek!

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ahaddiini HM
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Kabupaten Pasuruan, Suwarto. (Foto: Ahaddiini HM for jatimnow.com)
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Kabupaten Pasuruan, Suwarto. (Foto: Ahaddiini HM for jatimnow.com)

jatimnow.com - Cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini terjadi akibat beberapa faktor. Diantaranya karena gelombang Rossby dan madden julian oscillation (MJO). Inilah yang menyebabkan daerah Tretes, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan curah hujannya tinggi.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Pasuruan menerangkan bahwa musim kemarau dimulai pada bulan Juli dengan puncak kemarau di bulan Juli-Agustus.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Kab. Pasuruan, Suwarto menjelaskan faktor yang menyebab tidak menentunya cuaca dengan turunnya hujan saat musim kemarau.

"Ada fenomena dinamika cuaca yang berbeda, beberapa hari kemarin turun hujan cukup lebat. Ini karena anomali dinamika atmosfer yang terjadi sekarang ini," ungkap Suwarto, Senin (17/7/23).

Menurut perhitungan dan penilaian BMKG Kabupaten Pasuruan dan BMKG Pusat, hal ini terjadi karena adanya gelombang Rossby dan madden julian oscillation (MJO). Yaitu ada perbedaan suhu di timur Afrika, Samudera Hindia dan Indonesia yang kemudian berpengaruh ke Samudera Pasifik.

Baca juga:
Gempa Tuban Terjadi Lagi, Berkekuatan 5.0 Magnitudo

Karena perbedaan suhu inilah kemudian menyebabkan awan bergerak. Dari samudera Hindia bergerak ke Indonesia, sehingga menyebabkan munculnya awan-awan yang menyebabkan intensitas dan curah hujan di Indonesia.

Suwarto memaparkan bahwa fenomena ini sebenarnya berlangsung secara periodik dan akan berulang sehingga menyebabkan dinamika cuaca baik wilayah regional ataupun lokal, yang mempengaruhi suhu, angin dan pertumbuhan awan.

Baca juga:
Gempa Magnitudo 5.6 Kembali Mengguncang Tuban, Ini Penjelasan BMKG

"Keadaan seperti ini diperkirakan akan berkurangnya hujan dalam minggu ini. Perkiraan dasarian atau 10 hari, sampai tanggal 20, dan di tanggal 21 curah dan intensitas hujan akan berkurang secara minimal. Kemarau akan terjadi hingga nanti puncaknya di Agustus dan perkiraan musim hujan di bulan Oktober-November atau bahkan Desember tergantung dengan lokasi yang ada," papar dia.

Khusus Kabupaten Pasuruan yang memiliki topografi tinggi, seperti Tretes Kecamatan Prigen, Suwarto menyampaikan bahwa wilayah tersebut akan mempunyai curah hujan yang lebih tinggi serta intensitas dan hari hujan yang lebih banyak karena awan terhalang oleh gunung.