Pixel Codejatimnow.com

Lezatnya Ikan Asap Srikandi dengan Sajian Sambel Blimbing Wuluh Khas Probolinggo

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Mahfud Hidayatullah
Slamet Hariyanto, pemilik warung asap Srikandi (Foto : Mahfud Hidayatullah/jatimnow.com)
Slamet Hariyanto, pemilik warung asap Srikandi (Foto : Mahfud Hidayatullah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kalau berkunjung ke Kota Probolinggo jangan lupa mampir warung ikan asap Srikandi di Jalan Supriadi Kelurahan/Kecamatan Kanigaran.

Warung makan yang menyajikan olahan ikan laut asap ini banyak digemari para pencinta kuliner dari dalam atau luar Kota Probolinggo. Selain masakan yang lezat dengan perpaduan sambal khas seperti sambal blimbing wuluh, harganya pun cukup ekonomis oleh semua kalangan.

"Harga ikan asap di warung ini mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 25 ribu. Tergantung dari jenis dan ukuran yang diminati pembeli," ujar Slamet Hariyanto, pemilik warung asap Srikandi, Selasa (18/7/2023).

Slamet menjelaskan, ikan yang disediakan untuk pembeli bervariatif mulai dari ikan bawal hitam, salem, tongkol maupun jenis ikan laut lainnya tersedia.

"Tergantung permintaan yang diinginkan, kami sediakan," ujar salah satu warga asal Mayangan Kota Probolinggo ini.

Ia mulai membuka usaha warung ikan asap ini, saat masih menjadi penjual ikan laut di daerahnya. Bahkan ia sudah berjualan ikan sejak 15 tahun silam. Akhirnya dirinya ingin membuka warung makan ikan asap.

Baca juga:
5 Resep Es Kekinian, Menyejukkan di Tengah Cuaca Panas Menyengat

"Ikan - ikan yang dijual disini merupakan hasil tangkapan nelayan di Probolinggo. Semua ikannya masih dalam kondisi segar dan bagus," tegasnya.

Meski usia warungnya belum sampai1 bulan berjalan, namun jumlah pesanan dan konsumen yang datang ke warungnya cukup signifikan. Dalam sehari mencapai 70 hingga 90 porsi.

"Ada yang pesan online ada juga yang makan di tempat dengan jam buka setiap hari mulai pukul 09.00 sampai dengan 22.00 wib," jelasnya.

Baca juga:
6 Resep Kudapan Berbahan Buah, Lezat dan Menyehatkan

Untuk pola pengasapan ikannya, Slamet mengaku menggunakan sistem tradisional, yakni dengan menggunakan pengasapan menggunakan tongkol jagung. Karena dengan bahan itu, asap yang dihasilkan banyak dan sangat bagus untuk kematangan saat diasap.

"Sehingga aroma kematangan daging ikan lebih terasa dan gurih saat dinikmati," tandasnya.