Pixel Codejatimnow.com

Wakil Bupati Trenggalek Hadiri Upacara Ngetung Batih di Tanggal 1 Suro

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Bramanta Pamungkas
Wakil Bupati Trenggalek. Syah M Natanegara saat mengikuti tradisi Ngetung Batih. (Foto : Prokopim Trenggalek fot jatimnow.com)
Wakil Bupati Trenggalek. Syah M Natanegara saat mengikuti tradisi Ngetung Batih. (Foto : Prokopim Trenggalek fot jatimnow.com)

jatimnow.com - Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhamad Natanegara mengikuti kirab upacara adat Ngetung Batih di Kecamatan Dongko.

Upacara adat ini rutin digelar setiap tanggal 1 bulan Suro dalam sistem penanggalan Jawa. Ngetung Batih atau menghitung anggota keluarga merupakan representasi dari kepedulian terhadap sanak saudara.

Hadir mewakili Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Wakil Bupati Syah mengapresiasi setiap event atau kegiatan yang melibatkan kebudayaan tradisional.

Selain melestarikan tradisi dan budaya, dengan adanya berbagai event tentunya pula dapat menggeliatkan perekonomian di masyarakat.

"Bapak Bupati, Bapak Mochamad Nur Arifin titip pesan bahwa beliau ikut mangayubagya, ikut berbahagia atas terselenggaranya kegiatan ini," ujarnya, Rabu (19/07/2023).

Tradisi Ngetung Batih sendiri rutin digelar masyarakat di Kecamatan Dongko setiap awal bulan Suro atau Muharram. 

Baca juga:
Kebakaran Hanguskan Uang Rp 400 Juta, 5 SDN Ponorogo Tidak Dapat Siswa, Makna Suroan dalam Budaya Jawa

Tradisi tersebut dalam sejarahnya bermula sejak zaman kerajaan di mana banyak anggota keluarga yang ikut berperang. Sehingga Ngetung Batih dimaksudkan untuk menghitung sanak kelurga yang ada dengan iringan doa agar terhindar dari marabahaya.

"Tradisi ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu dan selalu dilestarikan oleh masyarakat," tuturnya.

Yang unik dalam tradisi Ngetung Batih adalah arak-arakan Takir Plontang, yaitu makanan yang disajikan dalam wadah dari daun dan pelepah pisang.

Makanan tersebut kemudian dibagikan kepada masyarakat sebagai bentuk sedekah.

Baca juga:
Pelatih Persik Kediri Pede Hadapi Dewa United, SMA Wajib Pakai Bahasa dan Busana Daerah, Ritual Jamasan Pusaka

Di akhir acara terdapat sejumlah ekor ayam dibagikan untuk diperebutkan oleh masyarakat yang hadir.

"Selain melastarikan tradisi tentunya acara ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat," pungkasnya.