Pixel Codejatimnow.com

Lima Tempat Keramat di Tulungagung Jadi Jujukan Peziarah Politisi Jelang Pemilu 2024

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Bramanta Pamungkas
Candi Gayatri (Foto: pemkabtulungagung.com for jatimnow.com))
Candi Gayatri (Foto: pemkabtulungagung.com for jatimnow.com))

jatimnow.com – Sejumlah tempat keramat banyak dikunjungi politisi di Tulungagung, jelang pelaksaaan pemilu. Mereka mendatangi tempat tersebut untuk berdoa.

Berikut lima tempat keramat yang diyakini memiliki nilai spiritual dan kerap dijadikan rujukan tempat ziarah. Kelima lokasi ini mewakili seluruh arah, sesuai dengan konsep Jawa papat kiblat lima pancer.

Simak informasi lima tempat keramat di Tulungagung yang digunakan ziarah jelang pemilu.

Makam Astonogedong

Di sisi utara terdapat situs makam Astonogedong yang berada di Desa Sukodono, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung. Makam ini diperkirakan sudah ada sejak 1470 saka atau 1548 masehi.

Di area makam Astonogedong terdapat sebuah makam yang diyakini keramat oleh masyarakat, yakni makam Raden Lemburu atau Raden Ketawengan yang memiliki darah biru dari raja-raja Majapahit.

Makam Astonogedong (Foto: vymaps.com for jatimnow.com)Makam Astonogedong (Foto: vymaps.com for jatimnow.com)

Selain itu, juga terdapat makam Mangkunegara yang meninggal sekitar 1800 masehi. Tak hanya itu, di area makam Astonogedong juga terdapat berbagai peninggalan era Hindu-Budha klasik, salah satunya adalah Arca Budha Aksobia.

Makam Astonogedong sering menjadi tempat ziarah orang-orang hingga luar kota. Rata-rata peziarah akan mendatangi makam Astonogedong pada Jumat Legi. Tujuannya, untuk berdoa supaya diberi kelancaran dan rezeki.

Makam Srigading

Di sebelah barat diwakili situs makam Srigading berada di Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung. Di lokasi tersebut, terdapat sebuah makam yang dikeramatkan oleh masyarakat, yakni Makam Syekh Basyarudin yang merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam di Tulungagung.

Syekh Basyarudin juga merupakan guru agama dari Bupati Tulungagung pertama, Tumenggung Ngabei Mangoedirono. Banyak dari masyarakat dari luar Tulungagung, melakukan ziarah ke makam Srigading pada Jumat Legi.

Rata-rata masyarakat melakukan ziarah untuk membacakan tahlil dan meminta kepada Allah untuk dipermudah segala urusan.

Makam Surontani

Baca juga:
Pelatih Silat di Tulungagung Divonis Ringan, Jauh dari Tuntutan

Situs makam Surontadi berlokasi di Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Makam ini mewakili dari sisi timur.

Menurut cerita, Surontani merupakan Tumenggung yang sakti berasal dari Kerajaan Mataram. Dia juga meruapakan orang yang membuka peradaban di Kabupaten Ngrowo.

Tumenggung Surontani meninggal pada 1826 masehi, dan dimakamkan di Desa Wajak Kidul.

Tak jauh dari pemakaman Tumenggung Surontani, terdapat makam yang diyakini sebagai guru Surontani, yakni RM. Wiyono. Di sisi lain terdapat makam putranya, yakni Kertokusumo serta makam istrinya dan pengikutnya.

Situs makam Surontani menjadi langganan bagi banyak peziarah dari berbagai kota. Biasanya, orang-orang akan melakukan ziarah pada Kamis atau Jumat, dengan harapan untuk diberikan kelancaran rezeki dan dipermudah segala urusan.

Makam Bedalem berada di sebelah selatan

Situs makam Bedalem berada di Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung. Makam tersebut terdapat makam tokoh penyebar agama Islam di pesisir selatan Kabupaten Tulungagung, yakni Pangeran Benowo yang hidup pada era Kesultanan Mataram Islam dan juga merupakan anak dari Sultan Hadiwijaya atau Joko Tingkir.

Baca juga:
NasDem Tulungagung Buka Pendaftaran Bacabup-Bacawabup, 8 Tokoh Ambil Formulir

Di sisi luar area makam Bedalem, terdapat makam tua yang sampai saat ini belum teridentifikasi. Makam Bedalem merupakan situs yang sering menjadi jujukan para peziarah. Biasanya peziarah akan datang pada Jumat Kliwon.
Orang yang melakukan ziarah berasal dari berbagai kota. Mereka juga melakukan tahlil dan mengirim doa kepada para leluhur.

Candi Gayatri sebagai pusat

Selain situs pemakaman, tempat yang menjadi rujukan untuk melakukan ziarah adalah Candi Gayatri, yang berlokasi di Desa/Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.

Di area tersebut, terdapat Arca Dewi Prajnaparamitha atau Dewi Kebijaksaan yang dianggap sebagai perwujudan Gayatri Rajapatni. Di dua umpak Candi Gayatri terdapat ukiran tahun 1291 Saka dan 1322 Saka.

Candi tersebut banyak diyakini sebagai makam Gayatri Rajapatni, yang merupakan putri Raja Kartanegara dari Singasari serta masih memiliki garis keturunan ke Raja Hayam Wuruk dari Majapahit.

Gayatri Rajapatni memiliki andil besar bagi kejayaan Majapahit, khususnya dalam peran politik. Pada momen-momen tertentu, Candi Gayatri menjadi tempat ziarah bagi masyarakat lintas iman serta beberapa tokoh politik.


Capt : makam astono gedong (vymaps.com)
candi gayatri ( pemkabtulungagung.com)