Pixel Code jatimnow.com

Jembatan Bambu Ambrol, Puluhan Siswa SMP di Ponorogo Terjatuh ke Dasar Sungai

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ahmad Fauzani
Jembatan bambu yang rusak di Desa Ketonggo, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo (Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Jembatan bambu yang rusak di Desa Ketonggo, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo (Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Sebuah jembatan darurat di Ponorogo ambrol. Jembatan yang terbuat dari bambu ini menghubungkan Desa Ketonggo Kecamatan Bungkal dan Desa Kunti Kecamatan Bungkal.

Ambrolnya jembatan itu viral di media sosial. Video yang viral ini berdurasi 8 detik. Dalam video tersebut terlihat sejumlah anak-anak SMP lewat di atasnya lalu ambrol.

Video tersebut viral di berbagai media sosial, seperti TikTok, Instagram dan Whatsapp warga Ponorogo. Saat dicek di lokasi, ternyata jembatan darurat tersebut memang roboh.

“Kejadian robohnya pada Sabtu (22/7/2024) pagi. Tidak ada korban jiwa walaupun puluhan siswa terjatuh ke dasar sungai,” ujar Kepala Desa Kunti, Kartono, Minggu (23/7/2023) sore.

Dia mengaku bahwa siswa yang melintas merupakan siswa SMPN 1 Bungkal. Guru SMPN 1 Bungkal mengajak sejumlah siswanya untuk melakukan kegiatan di luar sekolah pada Sabtu (22/07/2023) pagi ke Desa Ketonggo.

Saat itu, dirasa lebih dekat, mereka melewati jembatan darurat. Namun anak-anak itu tidak sekedar lewat, tetapi anak-anak bermain di atas jembatan.

Baca juga:
DPU Bina Marga Lamongan Diminta Sigap Bangun Jembatan Tiwet yang Ambruk

“Seperti njot-njotan (lompat-lompat). Banyak orangnya puluhan,” kata Kartono kepada jatimnow.com.

Karena dibuat lompat-lompat, kata dia, jembatan dengan panjang 20 meter dan lebar 1,25 meter itu patah. Hingga membuat anak-anak terjatuh ke dasar sungai.

“Warga dan guru yang ikut mendampingi siswa juga langsung memberikan pertolongan kepada siswa yang terjatuh ke bawah,” bebernya.

Baca juga:
Jembatan Tiwet Ambruk, Aktivitas Warga 2 Kecamatan di Lamongan Terganggu

Menurutnya, karena roboh membuat warga dari Desa Kunti maupun Desa Ketonggo harus berputar. Jembatan bambu ini sudah dua kali diperbaiki.

“Ganti dua kali, ini tadi malah dibuat mainan ya akhirnya rusak roboh. Kalau jalan alternatif ada. Cuma ya harus memutari jalan gitu aja,” pungkasnya.