Pixel Codejatimnow.com

Alhamdulillah, Murid di Bangkalan Boleh Pakai Seragam Bekas

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Fathor Rahman
Siswa SMAN 4 Bangkalan pakai seragam bekas layak pakai. (Foto: Fathor Rahman/jatimnow.com)
Siswa SMAN 4 Bangkalan pakai seragam bekas layak pakai. (Foto: Fathor Rahman/jatimnow.com)

jatimnow.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan memperbolehkan siswa sekolah mengenakan seragam bekas. Hal ini menyikapi seragam sekolah mahal yang meresahkan orang tua murid di sejumlah wilayah.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bangkalan, Pingky Hidayati meninjau langsung sekolah dan meminta agar memperbolehkan siswa menggunakan seragam bekas layak pakai.

"Untuk kepala sekolah sudah kami arahkan agar memperbolehkan siswa menggunakan seragam yang layak pakai meskipun tidak baru. Jadi supaya tidak memberatkan wali murid," ujarnya, Selasa (25/7).

Dengan terbitnya surat edaran dari Pemerintah Provinsi Jatim, tegas Pingky, ia meminta agar sekolah tak memaksakan siswa membeli seragam baru di koperasi sekolah.

"Koperasi memang diperbolehkan menjual seragam tapi dengan harga yang sama bahkan di bawah harga pasaran," imbuhnya.

Siswa-siswi, lanjutnya, boleh membeli seragam di luar sekolah. Bahkan para siswa juga diperbolehkan untuk tidak membeli sama sekali di koperasi sekolah.

"Koperasi memang menyediakan namun siswa boleh membeli sesuai kebutuhan bahkan tidak membeli pun tidak apa-apa. Tidak ada kewajiban," tambahnya.

Baca juga:
Siswa Keluarga Miskin Surabaya Jangan Beli Seragam di Tahun Ajaran Baru

Ia mengaku tak sedikit sekolah yang menerapkan program berbagi seragam. Yakni bagi siswa kelas 12 yang telah lulus, memberikan seragam yang layak pakai ke sekolah agar digunakan oleh siswa baru yang kurang mampu.

"Di SMAN 4 ini juga bagus, jadi kakak kelas yang sudah lulus berbagi seragam layak pakai untuk adik-adiknya. Bahkan di sini gurunya patungan untuk siswa yang betul-betul kurang mampu bantu agar bisa mendapatkan kebutuhan sekolahnya," bebernya.

Jaelani, salah satu siswa baru di SMAN 4 Bangkalan, mengaku tidak membeli seragam baru. Ia memilih mengenakan seragam turunan dari sang kakak.

Baca juga:
Pemkot Akan Rehab 40 Gedung Sekolah di Kota Malang Tahun 2024

"Iya ini pakai punya kakak karena punya dua. Makanya ini kebesaran tapi tidak apa-apa. Tidak dimarahi oleh guru," akunya.

Guru di sekolah juga tidak mempermasalahkan siswa menggunakan seragam bekas. Bahkan, tak sedikit temannya yang masih menggunakan atribut saat SMP.

"Teman saya ada yang pakai kerudung, ikat pinggang yang berlogo SMP. Alhamdulillah guru-guru tidak ada yang keberatan," jelasnya.