jatimnow.com - Tidak sekadar menyandang predikat sebagai Bunda PAUD, Novita Hardini merasa mempunyai kewajiban untuk mendampingi dan mengawal kemajuan pendidikan di Kabupaten Trenggalek.
Sebagai mitra pemerintah, Bunda PAUD sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek itu melakukan monitoring dan evaluasi transisi sekolah dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD).
Novita mengatakan, anak yang sebelumnya bermain sambil belajar di bangku PAUD tidak serta merta bisa dipaksakan dengan pengetahuan baca, tulis dan hitung (Calistung) di SD.
Penggiat perempuan dan anak itu mengimbau SD untuk bisa mematuhi peraturan dari Kementrian Pendidikan dengan lebih menekankan penanaman karakter, ketrampilan sehari-hari maupun kemandirian anak.
Ia berharap pendidikan ke depan bisa lebih menyenangkan.
"Saya melakukan monev transisi PAUD ke SD. Rencananya ke beberapa sekolah sampai seminggu ke depan untuk benar-benar memastikan setiap SD mematuhi atau menerapkan peraturan dari Kementerian Pendidikan," ujarnya, Rabu (26/7).
Baca juga:
Menuju Kota Layak Anak Dunia, Surabaya Gencarkan Transisi Menyenangkan PAUD ke SD
Didampingi oleh sejumlah pejabat, Founder UPRINTIS Indonesia itu melakukan monitoring di 3 sekolah. Ia tak canggung berinteraksi, menggali kehidupan keseharian, sekaligus menitipkan pesan-pesan baik kepada anak-anak.
"Anak-anak tidak menjadi tertekan. Bisa tumbuh, mencintai dan haus akan pelajaran tanpa dipaksa oleh pihak sekolah maupun orang tua," tuturnya.
Sementara itu, Kepala DInas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Trenggalek, Agus Setiyono, menyambut baik upaya yang dilakukan oleh Bunda PAUD Trenggalek. Ia menyebut merasa punya tanggung jawab sebagai Perangkat Daerah pengampu.
Baca juga:
200 Bunda PAUD di Sidorjo Digembleng untuk Tingkatkan Kualitas
Agus mengamini yang disampaikan Bunda PAUD Trenggalek, bahwa masa transisi atau awal pembelajaran pada murid tidak dipaksakan.
Untuk mengisi masa transisi ini, lanjutnya, disertai dengan pengenalan suasana, untuk siswa beradaptasi bersama teman baru dan para guru.
"Berikan pengenalan, sehingga mereka senang, nyaman dan semangat untuk belajar ke depannya," pungkasnya.