jatimnow.com - Puluhan sukarelawan penjaga perlintasan kereta api mengikuti pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur. Mereka berasal dari Kediri, Tulungagung dan Blitar.
Angka kecelakaan di perlintasan kereta api wilayah Daop 7 Madiun yang terus mengalami peningkatan mendorong Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur untuk menggelar pembinaan ini.
Manager Humas Daop 7 Madiun Supriyanto mengatakan, pada tahun 2022 terdapat 56 kejadian kecelakaan. Sedangkan tahun ini hingga bulan Juli tercatat sudah terdapat 36 kasus kecelakaan di lintasan kereta api.
Supriyanto menambahkan, jumlah ini tidak termasuk dengan angka kecelakaan karena bunuh diri.
"Yang di perlintasan kereta api rata-rata motor atau mobil," ujarnya, Rabu (26/07/2023).
Pembinaan terhadap sukarelawan penjaga perlintasan ini merupakan salah satu upaya untuk menekan angka kecelakaan di perlintasan kereta api.
Baca juga:
20 Orang jadi Korban Perlintasan Kereta, KAI Daop 9 Jember Edukasi Pengendara
Dalam pembinaan tersebut para sukarelawan diingatkan tentang rambu-rambu yang dipasang di sekitar perlintasan. Mereka juga diimbau untuk selalu mengingatkan pengendara guna mematuhi rambu-rambu yang ada.
"Sukarelawan ini kita minta juga mengingatkan pengendara selalu berhati-hati saat melintasi rel," tuturnya.
Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan, total terdapat 39 perlintasan kereta api di wilayah Tulungagung. Dari jumlah ini sebanyak 15 perlintasan dijaga oleh PT KAI dan 2 perlintasan oleh Dinas Perhubungan Tulungagung.
Baca juga:
Sampaikan Belasungkawa, PT KAI Ingatkan Soal Perlintasan Tanpa Pintu
Sebanyak 10 perlintasan dijaga oleh sukarelawan. Sedangkan sisanya tidak terdapat penjaga dan perlintasan liar.
"Jumlah yang belum ada penjaganya masih cukup banyak untuk itu selalu kita imbau kepada pengendara untuk berhati-hati," pungkasnya.